Megawati Menjual Gas Super Murah Ke China Selama 25 Tahun Hingga Merugikan Negara 75 Milyar Dollar Per Tahun Sementara Rakyat Kecil Harus Menanggung Akibatnya Dengan Hidup Makin Susah


TERUNGKAPNYA kontrak penjualan Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair/LNG) ke China dengan harga amat sangat murah untuk jangka waktu 25 tahun, terus terang membuat kita merenung. Sebegitu bodoh atau cerobohkah kita dalam melakukan hubungan bisnis dengan negara lain? Kontrak yang dibuat pemerintah Indonesia pada tahun 2002 semasa Presiden Megawati tersebut berpotensi merugikan negara 75 miliar dolar AS, bila dihitung dengan acuan harga gas sekarang.

Kecerobohan atau kebodohan itu menjadi sebuah ironi ketika rakyat saat ini megap-megap dengan kebutuhan bahan bakar. Didesak pemerintah untuk meninggalkan minyak tanah ke penggunaan gas, tetapi harga gas belakangan terus naik. Akibatnya, pemerintah menjual gas kepada rakyat sendiri lebih mahal daripada harga jual ke China.

Kontrak penjualan LNG hasil kilang gas Tangguh, Papua, itu cenderung merugikan kita sebagai penjual karena sedikitnya dua point. Pertama, harga gas dipatok 5 persen dari harga minyak. Kedua, harga minyak tidak boleh lebih dari 25 dolar AS per barel. Sebagai pembanding, kontrak serupa yang dibuat 30 tahun lalu tentang penjualan LNG Arun mencantumkan harga gas 7,5 persen dari harga minyak. Sedangkan kontrak LNG Bontang malah 15 persen.

Kabar ini terungkap setelah Wapres Jusuf Kalla berkunjung ke China. Menurut pemerintah China, inisiatif penentuan harga pada kontrak itu justru datang dari tim negosiasi kita yang saat itu dipimpin oleh Taufik Kiemas. Keputusan Presiden Megawati menunjuk suaminya sebagai ketua tim sangat berpeluang menimbulkan konflik kepentingan.

Bertolak dari ketimpangan itu, apalagi harga minyak dunia kini telah mencapai 120 dolar AS per barel, kita layak mengajak China untuk kembali ke meja perundingan menegosiasikan ulang kontrak tersebut. Sinyal positif datang dari Wapres China Xi Jinping yang agaknya lebih memperhatikan kepentingan jangka panjang hubungan kedua negara. Toh realitasnya, selama enam tahun China sudah menikmati keuntungan besar dari kontrak tersebut.

Secara internal, kita perlu menyiapkan tim renegosiasi yang kabarnya akan dipimpin Menko Perekonomian Sri Mulyani. Persiapan itu antara lain dengan mempelajari kontrak-kontrak sejenis yang telah atau pernah dilakukan pemerintah Indonesia. Bahkan kalau perlu mencari acuan kontrak serupa yang dilakukan negara-negara asing. Selain kebutuhan pemasaran gas alam kita, situasi krisis energi global juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam menentukan besaran harga.

Secara moral elit politik juga harus mempertanggungjawabkan kontrak ini kepada rakyat. Panitian Hak Angket BBM di DPR sebagai instrumen politik bisa memasukkan masalah Kontrak Tangguh dalam pembahasan kebijakan energi nasional. Keputusan pemerintah SBY-JK menaikkan harga BBM yang jadi pemicu lahirnya penggunaan hak angket, pada kenyataannya juga tidak dapat dipisahkan dari kebijakan energi pemerintahan sebelumnya. Kalau kemudian ditemukan ada indikasi kepentingan pribadi atau kelompok pada kontrak yang timpang itu, maka instrumen hukum harus digunakan

10 thoughts on “Megawati Menjual Gas Super Murah Ke China Selama 25 Tahun Hingga Merugikan Negara 75 Milyar Dollar Per Tahun Sementara Rakyat Kecil Harus Menanggung Akibatnya Dengan Hidup Makin Susah

  1. Kalau orang bule bilang ” Oh my God ” kalau kita bilang : …Teganya..teganya..teganya! Hati Nuranimu dimana yaa mantan Presiden Megawati ? Kalau dalam kampanye memang gampang mengumbar janji! Memang waktu menanda tangani Perjanjian itu oleh suaminya Taufik Kiemas ” tinggal teken “, tapi apa nggak terbayang dalam benaknya bahwa rakyat Indonesia, kita semua ini akan menanggungnya kelak apabila salah langkah dalam  bernegosiasi. Nah ternyata dampaknya ya sekarang ini! Rakyat banyak yang putus asa dalam hidup yang mereka rasakan, banyak orang lebih baik meng-akhiri hidupnya dengan bunuh diri…harga kebutuhan pokok terus membubung menjelang hari raya Iedulfitri yang seharusnya kita bergembira setelah berpuasa 1 bulan penuh.Jadi kesimpulannya memang susah kita mencari sosok pemimpin sejati di bumi Indonesia ini…. 

  2. Itulah kalau presidenya perempuan.

    MAsa seh menjual gas murah amat. Rakyat kini susah gas and bahan bakar. JAdi kalau menurut saya jangan so jaim lah mengaku oposisi yang paling bersih.

  3. halo pak/bu indonesiana,

    Apakah dapat dibantu bagiamana menghubungi Anda, agar memuat artikel ttg gentingnya kekerasan dlm dunia pendidikan?
    terima kasih byk,
    Judis

  4. Taufik mega, sok pembela rakyat. Menjijikkan. Usut itu KPK, dapat berapa kongkalikong ke China si Taufik dan Megawati

  5. Emang brengsek tuh Megawati dan keluarganya…RAKUS takut hidup melarat dan miskin….takut ya tdk di hormati….gila hormat..

  6. SBY yg ga becus ngurus negara kok Mega yg di salain, Mega itu mimpin cuman 2.5 thtp udah hutang jd 2000 trilyun, apa yang dibuat SBY buat ngelunasin hutang itu? Kalo jago lunasin dong. Harga gas waktu mega jual dibawah harga standar internasional, kl skrg ya hrs jual lbh mahal jelas dong, masa ikutan goblok semua. Lagian jual gas rugi kan utk byr utang jaman Soeharto. Kl dikorupsi jelas sdh ditangkap KPK dong.. kebijkan walaupun merugikan kan tdk bisa dipidana. Mega memang bodoh tp dia pintar.

    1. “Harga gas waktu mega jual dibawah harga standar internasional, kl skrg ya hrs jual lbh mahal jelas dong, masa ikutan goblok semua” —-> ga bisa qt sembarangan mengubah isi kontrak, klo d kontrak sdh disepakati besarannya, ga bs qt seenaknya naikin harga. melanggar kesepakatan namanya. kalau mau naikin harga, kontrak harus di renegosiasi. sudah tepat langkah pemerintahan SBY utk memperbaiki kesalahan jaman Megawati yg menjual aset negara dgn harga murah. pak jero wacik & tim pahlawannya.
      “Mega memang bodoh tp dia pintar.” <— ga jelas.

Leave a comment