Harta Karun China dan Belanda Ditemukan Dilokasi Proyek MRT


Beberapa artefak bersejarah berhasil ditemukan di lokasi proyek MRT Jakarta Fase 2. Kali ini PT MRT Jakarta kembali mendapatkan penemuan unik, rel kereta trem dari zaman Belanda. Menurut Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim, rel trem itu ditemukan oleh tim arkeologi MRT Jakarta di kawasan Kota Tua. Tepatnya di depan gedung Bank Mandiri.

“Jadi memang kita di tahap awal menemukan trem di bulan Agustus kemarin di salah satu titik investigasi arkeologi. Kami lakukan investigasi arkeologi di depan Mandiri dan di situ memang ditemukan trem,” ungkap Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Saat ini, Silvia mengatakan tim investigasi arkeologi MRT Jakarta sedang melakukan penelitian dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI soal temuan itu. Kedua pihak akan menginvestigasi rel trem yang ditemukan tersebut dan mencocokkannya dengan hasil studi yang telah ada untuk melihat nilai sejarahnya. Dari hasil investigasi tersebut, pihaknya akan menentukan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan dengan temuan tersebut.

“Setelah investigasinya ada hasilnya, maka akan dilaporkan lebih lanjut secara formal, dan diharapkan untuk lihat arahan lebih lanjut untuk treat temuan itu,” ungkap Silvia. Sebelumnya, sejumlah artefak ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi.

Diketahui, ada 25 objek yang diduga merupakan benda bersejarah maupun cagar budaya yang telah ditemukan. Beragam artefak itu pun kini dipajang di ruang galeri ‘visitor center’ yang telah dibangun oleh pihak MRT Jakarta. Sejumlah artefak atau bangunan bersejarah tersebut ditemukan di 14 titik penggalian yang berada di kawasan pembangunan MRT Fase 2A mulai dari kawasan bawah tanah Jalan MH Thamrin serta sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.

Ada berbagai artefak yang ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A tersebut, mulai dari fragmen keramik China, peluru, botol tembikar, gigi bovidae atau hewan pemamah biak seperti kerbau dan bison, hingga fragmen keramik Eropa.

Pembangunan MRT Jakarta fase 2 terus dilanjutkan, salah satunya adalah di kawasan Glodok-Kota Tua. Pembangunan proyek ini bakal mengorbankan satu ruas jalan untuk ditutup seluruhnya, tepatnya di ruas Jalan Pintu Besar Selatan yang menghubungkan kawasan Kota Tua dengan Glodok.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan penutupan jalan ini terpaksa dilakukan karena penempatan Stasiun Kota bawah tanah yang rencananya akan berada di sepanjang jalan Pintu Besar Selatan.

“Untuk Stasiun Kota ini traffic diversion akan sangat signifikan. Karena stasiun kota ini terletak tepat di bawah jalan Pintu Besar Selatan. Seluruh jalan ini di bawahnya ada kotak stasiun, karena koridor ini sempit maka untuk mengakomodir itu kita harus mengokupansikan seluruh jalan Pintu Besar Selatan,” ungkap Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Sebagai catatan, Silvia menegaskan Jalan Pintu Besar Selatan hanya ditutup untuk kendaraan reguler. Dia menyatakan ruas jalan ini hanya akan bisa dilalui satu lajur untuk Transjakarta dan kendaraan penghuni bangunan-bangunan di sepanjang kawasan Pintu Besar Selatan. Penutupan ini pun dilakukan bertahap. Mulai 1 September hingga 31 Oktober, Jalan Pintu Besar Selatan masih bisa dilalui oleh kendaraan reguler. Hanya saja, jumlah lajur dikurangi. Awalnya 2 lajur reguler dan 1 lajur Transjakarta kini dikurangi menjadi 1 lajur reguler dan 1 lajur Transjakarta.

“Tahap pertama pengurangan jumlah lajur. Sekarang kan ada 2 reguler-1 TJ, maka tahap pertama ini akan dikurangi jadi 1 reguler-1 TJ. Kita jalankan sisi kanan kiri untuk relokasi utilitas, drainase, dan pelebaran jalan,” papar Silvia. Nah penutupan Jalan Pintu Besar Selatan untuk kendaraan reguler akan dimulai pada bulan November mendatang. Sebagai gantinya, pengguna jalan akan dialihkan dari Jalan Pintu Besar Selatan.

Bagi pengguna jalan dari selatan ke utara, atau dari arah Glodok menuju ke Kota akan dialihkan untuk melewati Jalan Pancoran, menuju Pasar Asemka, lalu ke jalan Pintu Kecil. Dari sana pengguna jalan bisa melanjutkan untuk tujuan ke arah utara atau ke Kota Tua.

Sementara dari arah utara menuju selatan, atau dari arah Kota Tua ke Glodok, jalan akan dialihkan melalui Jalan Jembatan Batu, kemudian ke arah Jalan Pinangsia Raya. Nanti pengguna jalan akan tembus langsung di Glodok. Pembangunan yang dilakukan di Kawasan Glodok dan Kota Tua sendiri merupakan proyek CP-203 dari bagian MRT Fase 2A. Proyek ini akan membangun terowongan dari Kawasan Mangga Besar hingga ke Kota, dengan dua stasiun di dalamnya, Stasiun Glodok dan Kota.

SMP Tegal Kebut Vaksinasi Jelang Sekolah Tatap Muka


Para pelajar di enam SMP negeri maupun swasta di Kota Tegal, Jawa Tengah, hari ini menjalani vaksinasi COVID-19. Pemberian vaksin ini sebagai persiapan digelarnya sekolah tatap muka, Rabu (1/9/2021) besok.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Ismail Fahmi mengatakan vaksinasi ini sebagai persiapan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tegal. Untuk itu, sebelum PTM, para siswa akan menjalani vaksinasi.

“Setelah status Kota Tegal turun dari level 4 menjadi 3 pada 30 Agustus 2021 lalu, sekolah tatap muka secara terbatas bisa dilaksanakan. Rencana besok akan mulai PTM dan siswa hari ini harus divaksin dulu,” katanya. Fahmi mengatakan ada 6 sekolah yang menjadi proyek percontohan PTM. Masing masing 4 sekolah negeri yakni SMPN 1, SMPN 6, SMPN 7 dan SMPN 17. Sedangkan SMP swasta adalah SMP Ihsaniyah serta SMP Al Irsyad,

“Enam sekolah itu besok diperbolehkan menggelar PTM dengan jumlah 50 persen dari total siswa. Teknisnya, dengan menerapkan sistem absensi ganjil genap. Sedangkan waktu pembelajaran maksimal dua jam tanpa istirahat,” tandasnya.

Kegiatan vaksin ini melibatkan tenaga medis dari RSUD Kardinah. Koordinator tim vaksinasi COVID-19 dari RSUD Kardinah, dr Teti Yudiati mengatakan, siswa yang mendapat vaksinasi berumur lebih dari 13 tahun.

Vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Teti mengatakan, pihaknya menerjunkan belasan tenaga kesehatan yang di antaranya terdiri dari 3 dokter hingga paramedis seperti perawat dan bidan. “Pakainya vaksin jenis Sinovac yang satu vial untuk 2 orang. Minimal untuk siswa usia 12 tahun, kalau kurang sehari saja umurnya tidak bisa dientri datanya di komputer. Makanya siswa wajib membawa KK (kartu keluarga),” kata dr Teti kepada wartawan.

Aturan PPKM Level 4 Longgar Untuk Industri


Pemerintah memperpanjang PPKM level 4 hingga 23 Agustus 2021. Selama periode ini ada beberapa kegiatan bisnis yang dilonggarkan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tingkat kunjungan mal/pusat perbelanjaan akan ditingkatkan menjadi 50% dan memberikan akses makan di tempat 25%.

“Pemerintah juga meningkatkan kapasitas kunjungan pusat perbelanjaan mal menjadi 50% dan memberikan akses dine in 25% atau hanya 2 orang per meja pada pusat perbelanjaan dan Mal selama seminggu ke depan di wilayah level 4 yang melakukan uji coba dan di wilayah level 3,” ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (16/8/2021).

Menurut Luhut, hasil evaluasi menunjukkan penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan mal sudah dilakukan secara disiplin. Melalui sistem PeduliLindungi, terlihat ada 1,15 juta orang yang melakukan check-in pada sistem agar dapat masuk mal dan 619 orang ditolak masuk dengan berbagai macam alasan.

Selama perpanjangan PPKM Level 4 ini juga sektor industri tertentu akan diujicoba masuk kerja dengan skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi. “Pemerintah juga akan melakukan uji coba protokol kesehatan untuk perusahaan orientasi ekspor dan orientasi domestik yang dilakukan oleh kemenperin,” ujar Luhut.

Luhut mengatakan total karyawan yang akan mengikuti uni coba ini mencapai lebih dari 390 ribu orang. Dengan begitu aplikasi PeduliLindungi tak hanya dipakai untuk masuk mal dan tempat umum lain. “Industri tersebut akan diizinkan operasi 100% dengan menerapkan minimal dua shift pada perusahaan tersebut wajib menggunakan aplikasi pedulilindungi juga untuk melakukan skrining terhadap karyawan dan non karyawan yang masuk ke lokasi pabrik,” ujarnya.

“Ini tentunya akan membiasakan masyarakat untuk hidup disiplin secara terdigitalisasi yang membuat pada perubahan pola hidup masyarakat sekarang ini seperti pidato Presiden tadi siang dan kita sudah berkali-kali melihat maka hidup ini akan terjadi perubahan gaya nya karena Delta varian ini dan kita semua harus banyak terlibat dengan digitalisasi untuk mencoba mengontrol COVID-19 ini,” tambahnya.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan uji coba pembukaan mal maupun pusat perbelanjaan di kawasan level 4 dan 3 akan dilanjutkan. Apa saja yang dilanjutkan?
Luhut menjelaskan tingkat kunjungan mal/pusat perbelanjaan akan ditingkatkan menjadi 50% dan memberikan akses makan di tempat 25%.

“Pemerintah juga meningkatkan kapasitas kunjungan pusat perbelanjaan Mall menjadi 50% dan memberikan akses dine in makan di tempat 25% atau hanya 2 orang per meja pada pusat perbelanjaan dan Mal selama seminggu kedepan di wilayah level 4 yang melakukan uji coba dan di wilayah level 3,” ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (16/8/2021). Menurut Luhut hasil evaluasi menunjukkan penerapan protokol kesehatan di pusat dan perbelanjaan Mal sudah dilakukan secara disiplin dan ini sekaligus untuk mendisiplinkan kita

Selain itu, Luhut menambahkan, pusat perbelanjaan maupun mal menunjukkan implementasi yang baik melalui sistem PeduliLindungi pemerintah mendapati hasil ada 1,015 juta orang yang melakukan check-in pada sistem agar dapat masuk pusat perbelanjaan maupun mal, dan ada 619 Orang ditolak masuk dan tidak diperkenankan masuk pusat perbelanjaan dalam seminggu terakhir dengan berbagai macam alasan.

Abdul Mu’ti : Wanita Wajib Punya Anak


Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, bicara soal fenomena pasangan yang memilih tidak memiliki anak. Dia menyebut memilih tidak memiliki anak menunjukkan sikap hedonis dan egoistis seseorang. “Memilih tidak mau menjadi ibu merupakan sikap hedonis, egoistis, dan tidak bertanggung jawab terhadap masa depan generasi dan regenerasi suatu bangsa dan keberlangsungan kehidupan umat manusia,” ujar Abdul Mu’ti kepada wartawan, Senin (16/8/2021) malam.

Mu’ti mengingatkan menikah, berkeluarga dan memiliki anak merupakan fitrah manusia. Dalam sudut pandang Islam, berkeluarga adalah sunah nabi.

“Di dalam Islam, berkeluarga merupakan sunah nabi dan bagian dari proses regenerasi dan membangun masyarakat yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berkeluarga dan memiliki anak hidupnya lebih tenang dan berbahagia,” ucapnya. Mu’ti menyebut fenomena pasangan yang tidak mau memiliki anak bukan merupakan hal baru. Fenomena ini, katanya, sudah menimbulkan berbagai masalah di sejumlah negara.

“Di banyak negara, keputusan tidak berkeluarga atau berkeluarga tetapi tidak mau memiliki anak telah menjadi masalah demografi seperti degenerasi, ketenagakerjaan, dan masalah-masalah sosial. Di beberapa negara seperti Jepang dan negara-negara Skandinavia banyak orang tua yang kehidupannya bergantung kepada negara karena tidak ada anak atau anggota keluarga yang mengasuh,” sebut Mu’ti.

“Jadi, walaupun tidak punya anak dan tidak menikah merupakan pilihan pribadi, tapi dalam jangka panjang bisa menjadi masalah sosial bagi bagi yang bersangkutan maupun negara,’ lanjutnya.

Fenomena Tidak Mau Punya Anak
Fenomena tidak mau memiliki anak ini salah satunya disampaikan oleh YouTuber, Gita Savitri. Dia sempat bicara soal alasannya memilih childfree. Menurutnya memiliki anak atau tidak itu adalah sebuah pilihan dalam hidup.

“Kak kalau seandainya tiba-tiba dikaruniai anak gimana perasaannya?” tanya seorang warganet.

“Di kamus idup gue, ‘tiba-tiba dikasih’ is very unlikely (sangat tidak mungkin),” ujar Gita Savitri dalam sebuah unggahan Instagram Stories. Menurutnya memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar. Dia berpendapat sebaiknya harus ada rencana yang matang sebelum memutuskan memiliki anak. Istri Paul Andre Partohap ini juga mengaku sadar kalau pilihannya bakal menimbulkan pro dan kontra.

“IMO (Menurut pendapatku) lebih gampang nggak punya anak daripada punya anak. Karena banyak banget hal preventif yang bisa dilakukan untuk tidak punya anak,” ujar YouTuber yang kini masih tinggal di Jerman tersebut.

PPKM Level 4 Longgar … Kunjungan Wisata Lembang Naik 30 Persen


Jumlah kunjungan ke kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada akhir pekan ini diprediksi mengalami peningkatan antara 25 persen sampai 30 persen. Imbas PPKM Level 4 dilonggarkan. Kendati saat ini Bandung Barat masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 16 Agustus, namun dalam pelaksanaannya ada sedikit pelonggaran.

Seperti, kafe dan restoran bisa kembali menerima layanan makan di tempat atau dine in bagi pengunjung kendati dengan syarat pembatasan kapasitas pengunjung. Kafe dan restoran bisa bisa melayani makan di tempat dengan dua orang satu meja atau 25 persen dari kapasitas tempat. Kemudian, waktu makan dibatasi hanya 20 menit.

“Tentu akan ada peningkatan, karena kan restoran dan kafe terutama yang outdoor diizinkan beroperasi. Nah kemungkinan akan ada peningkatan kunjungan sampai 30 persen, mudah-mudahan bisa sampai,” ungkap Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB David Oot .

Namun, David memastikan jika saat ini fasilitas umum di area publik, taman, dan tempat wisata di Bandung Barat, terutama di Lembang, masih tutup sampai waktu yang belum ditentukan. “Objek wisata masih tutup juga. Termasuk untuk jasa hiburan seperti karaoke ditiadakan dulu. Karena kalau kafe, restoran, dan hotel itu kan sejak awal diizinkan buka hanya saja tidak dine in,” kata David.

David meminta agar masyarakat dan pelaku wisata di Bandung Barat agar mengikuti seluruh aturan yang ditentukan. Itu agar bisa mempercepat proses pemulihan kondisi sehingga wisata bisa beroperasi normal.

“Operasionalnya kafe dan restoran, termasuk di tempat wisata Lembang, akan diawasi juga oleh Satgas COVID-19. Tapi kami minta pelaku dan pengunjung bisa disiplin prokes,” David mengimbau.

Gunung Ciremai Full Book Jelang Peringatan Kemerdekaan RI


Pendakian Gunung Ciremai laris manis diserbu pendaki. Jelang hari kemerdekaan, tiga jalur pendakian yang ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sudah full booking hingga Senin (16/8/2021) besok. “Sampai dengan hari Senin 16 Agustus besok kuota pendakian di tiga jalur yaitu Palutungan, Linggasana dan Linggajati sudah full booking,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Teguh Setiawan saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (15/8/2021).

Menurut Teguh meski full booking namun jumlah pendaki yang akan menuju puncak tertinggi Jawa Barat itu tidak mencapai kuota maksimum dari tiap-tiap jalur. Pasalnya pihak TNGC membatasi kuota pendakian dari kapasitas yang ada. “Kuotanya sesuai surat edaran Bupati Kuningan yakni hanya dibolehkan 25 persen dari kapasitas. Jadi untuk tiga jalur itu kita batasi sesuai aturan,” ungkapnya.

“Untuk jalur pendakian Linggarjati dari 230 pendaki per hari sekarang maksimal hanya 57 pendaki, Linggasana dari 218 hanya 54 dan Palutungan dari 497 hanya 124 pendaki perharinya,” lanjut Teguh. Teguh juga menjelaskan jalur pendakian Gunung Ciremai yang berada di Kabupaten Kuningan dibuka setelah pemerintah setempat membolehkan lokasi wisata kembali beroperasi, termasuk jalur pendakian dan perkemahan di kawasan TNGC.

Untuk itu kata Teguh, pihaknya akan mengikuti aturan Pemkab Kuningan termasuk kemungkinan kembali ditutupnya lokasi wisata dan pendakian setelah masa berlaku surat edaran selesai pada 16 Agustus 2021 besok.

“Makanya untuk booking tanggal 17 itu belum kita buka, kita masih akan tunggu keputusan dari Bupati Kuningan seperti apa, apakah masih boleh dibuka atau gimana nanti kita lihat surat edarannya,” tandasnya.

Untuk diketahui, jalur pendakian Gunung Ciremai telah dibuka sejak 10 Agustus 2021. Selain membatasi kuota pendakian, TNGC juga menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat misalnya pendaki wajib lolos uji kesehatan oleh tim kesehatan di tiap pos jalur pendakian jika ingin menuju puncak.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan kembali membuka jalur pendakian ke Gunung Ciremai. Kuota dibatasi. Jalur pendakian Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat itu, sempat ditutup sementara waktu karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Pendakian sudah dibuka sesuai kebijakan Pemda Kuningan. Jalur Linggarjati, Linggasana, dan Palutungan yang dibuka,” kata Juru Bicara BTNGC Kabupaten Kuningan Agus Yudantara di Kuningan seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/8/2021). Sementara itu, Agus jalur pendakian Apuy Gunung Ciremai di Kabupaten Majalengka masih tutup.

Ia mengatakan pembukaan kembali pendakian Gunung Ciremai disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, kuota pendakian juga dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas yang ada. Aturan itu berlaku untuk semua jalur pendakian.

Aturan lain yang diterapkan adalah para pendaki wajib sudah vaksin Covid-19. Dia menjelaskan pembatasan jumlah pendaki tersebut salah satu upaya meminimalkan terjadinya keramaian di puncak Gunung Ciremai, sehingga ketentuan jaga jarak antarpendaki bisa diterapkan.”Pembatasan pendakian dari hasil analisa daya tampung dan daya dukung untuk menentukan kuota pengunjung. Dari kapasitas 100 persen dikasih kuota hanya 25 persen saja,” kata dia.

Mall Kini Diwajibkan Untuk Buka Sentra Vaksinasi COVID 19


Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta mewajibkan pusat perbelanjaan atau mal membuka sentra vaksinasi mini covid-19. Hal ini dilakukan seiring dibukanya kembali operasional mal di era PPKM Level 4. Aturan tersebut tertuang dalam SK Kadis PPPUKM Nomor 440 tahun 2021 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Dinas PPKUKM, Andri Yansah pada Selasa (10/8) lalu.

“Membuka sentra vaksinasi mini,” dikutip dari lampiran SK, Jumat (13/8).

Selain soal sentra vaksinasi mini, ada sejumlah ketentuan lain untuk pengoperasian mal, di antaranya jam operasional dibatasi pukul 10.00 hingga 20.00 WIB, kapasitas 25 persen. Kemudian, penduduk usia di bawah 12 tahun dan di atas 70 tahun dilarang masuk mal, serta bioskop, tempat bermain anak-anak dan tempat hiburan, fitnes belum diizinkan untuk beroperasi.

“Pekerja/karyawan, pengunjung, serta kurir yang mengantar online harus sudah divaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama,” dikutip dari SK.

Ketentuan vaksin itu dikecualikan untuk warga yang masih dalam masa tenggang 3 bulan setelah terkonfirmasi covid-19, dengan menunjukkan bukti hasil laboratorium dan warga yang kontraindikasi terhadap vaksinasi covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan medis dapat menunjukkan bukti surat keterangan dokter.

Diketahui, pemerintah sebelumnya memutuskan untuk memperpanjang PPKM Level 4 di Pulau Jawa Bali mulai Selasa (10/8) hingga 16 Agustus 2021.DKI Jakarta adalah satu dari sejumlah provinsi yang tetap menerapkan pembatasan itu.

Pada penerapan PPKM Level 4 kali ini ada pelonggaran aturan untuk pusat perbelanjaan atau mal yang sebelumnya dilarang beroperasi selama PPKM, kini mulai dibuka. Uji coba pembukaan mal dilakukan di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang.

“Pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal atau pusat perbelanjaan di wilayah dengan level 4 dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan,” terang Koordinasi Pelaksana PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (9/8).

Syarat Masuk Mall Di Era Pandemi


Masuk mal harus sudah divaksinasi. Pengecekan sertifikat vaksin akan dilakukan di pintu masuk mal, salah satunya lewat aplikasi PeduliLindungi. Uji coba Pembukaan mal selama masa PPKM sudah dimulai di 4 kota yang ada di Pulau Jawa, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Namun, belum semua orang bisa divaksin, misalnya karena alasan kesehatan. Lalu bagaimana jika mereka ingin masuk mal?

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan orang yang tidak bisa divaksin bisa tetap masuk ke dalam mal. Syarat sertifikat vaksin tadi diganti dengan membawa surat keterangan dokter dan hasil tes negatif PCR atau Antigen.

“Bagi yang tidak bisa vaksin bisa tetap memasuki wilayah pusat belanja. Caranya, dengan menunjukkan surat keterangan dokter tidak bisa divaksin, dan bukti tes Antigen atau PCR,” papar Oke dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/8/2021).

Oke syarat tes Antigen untuk masuk mal yang berlaku adalah yang sampelnya minimal diambil 1×24 jam sebelum ke mal. Lalu, untuk PCR diambil 2×24 jam sebelum mendatangi mal. Begitu juga bagi yang baru sembuh dari COVID-19 dan belum bisa melakukan vaksin selama 3 bulan, bisa juga membawa hasil negatif Antigen atau PCR.

“KTP juga kita harus sertai, nanti dicek saat mau masuk mal,” ungkap Oke. Oke juga mengingatkan bagi yang mau melampirkan hasil tes PCR atau Antigen juga wajib melengkapi dengan QR code yang formal dan diterbitkan Kemenkes. “Bukti tes Antigen dan bukti tes PCR sebagaimana dimaksud tadi harus dilengkapi dengan QR code yang formal dan diterbitkan Kemenkes dan bisa diverifikasi oleh petugas di lapangan,” ungkap Oke.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengklarifikasi soal syarat negatif PCR atau Antigen. Syarat itu digunakan bagi masyarakat yang tidak bisa melakukan vaksinasi, bukan yang tidak ingin atau tidak mau melakukan vaksinasi. “Saya tegaskan, pertama ini berlaku bagi teman-teman yang tidak divaksin karena alasan kesehatan,” ungkap Lutfi dalam unggahan Instagram resminya @mendaglutfi.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, masuk mal di masa PPKM, selain melampirkan sertifikat vaksin, juga harus melampirkan syarat tes negatif PCR dan atau Swab Antigen. Bila keberatan melakukan tes Antigen dan PCR maka tidak usah ke mal. Masyarakat bisa berbelanja di pasar, di sana menurut Lutfi tak perlu syarat-syarat khusus.

“Kalau nggak (mau), ya boleh ke pasar rakyat. Ke pasar rakyat nggak perlu antigen, nggak mesti PCR, nggak mesti vaksin. Silakan masuk aja ke pasar rakyat. Kalau mau pakai AC mesti keluarkan uang untuk Antigen. Jadi vaksinasi, PCR, dan atau Antigen. PCR bisa dua hari, Antigen sehari saja,” ujar Lutfi saat mengunjungi Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (10/8/2021).

Menurutnya, dengan penggunaan PCR atau Swab Antigen bisa meyakinkan pengelola mal bahwa yang berkunjung adalah orang yang sehat. “Kalau saya sih pakai PCR masuknya tadi. Jadi sudah vaksin dua kali, pakai PCR dan atau Antigen. Kan kalau mau leluasa ya dia mesti pakai Antigen, jadi sekarang ini persyaratannya vaksin, dan PCR dan atau Antigen baru bisa masuk mal,” kata Lutfi.

Sementara itu bagi orang-orang yang tidak bisa divaksinasi, Lutfi menegaskan saat ini memang belum boleh masuk mal. Mereka yang belum bisa divaksinasi misalnya orang dengan penyakit bawaan akibat komorbid. Namun ke depannya, Lutfi mengatakan pemerintah dan asosiasi pengusaha akan menyusun protokol kesehatan lanjutan untuk mengakomodir orang yang tidak bisa divaksin untuk masuk mal.

“Jadi gini, memang ada banyak SOP-nya sedang disusun. Komorbid, ibu hamil, itu memang sekarang nggak boleh. Ke depannya kan kita bisa cari jalannya, apalagi ini kan semuanya harus digital,” ungkap Lutfi.

“Kalau nggak (mau), ya boleh ke pasar rakyat. Ke pasar rakyat nggak perlu antigen, nggak mesti PCR, nggak mesti vaksin. Silakan masuk aja ke pasar rakyat. Kalau mau pakai AC mesti keluarkan uang untuk Antigen. Jadi vaksinasi, PCR, dan atau Antigen. PCR bisa dua hari, Antigen sehari saja,” ungkapnya.

Ke pasar rakyat dimungkinkan tanpa antigen dan vaksin karena situasinya berbeda dengan pusat perbelanjaan dan mal. Pasar rakyat menjual barang kebutuhan pokok (bapok) yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari. Pasar rakyat memiliki ruang terbuka dan sistem ventilasi alami sehingga risiko penularan relatif tidak terlalu tinggi dibandingkan pusat perbelanjaan yang areanya tertutup serta ber-AC.

Namun, Lutfi berpesan pengunjung dan penjual di pasar rakyat harus tetap menerapkan prokes dengan disiplin untuk mencegah penularan sehingga ekonomi rakyat bisa berjalan dan kebutuhan terhadap bahan pokok dapat terpenuhi. Sementara itu, menurut Wakil Gubernur Achmad Riza Patria, Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti aturan Kementerian Dalam Negeri mengenai masalah protokol kesehatan di mal. “Tentu ada aturan dari kementerian dalam negeri yang kami ikuti, nanti dinas terkait akan jelaskan lebih detail,” kata Riza.

Sementara itu, dari hasil percobaan detikcom masuk ke dua mal hari ini. Tak ada sama sekali syarat PCR dan atau Antigen seperti yang diungkapkan oleh Lutfi. Di Mal Artha Gading dan Mal Kota Kasablanka hanya meminta pengunjung untuk melakukan check in saat masuk dan check out saat keluar lewat aplikasi Peduli Lindungi. Di sisi lain, petugas akan meminta pengunjung memperlihatkan sertifikat vaksinnya.

Indonesia Masuk Dalam Jebakan Pandemi Akibat Kebijakan Yang Tidak Jelas


Pakar epidemiologi asal Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut Indonesia sedang menuju jalur jebakan pandemi yang semakin dalam. Politikus PDIP Effendi Simbolon menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mau menerapkan lockdown sejak awal pandemi COVID-19. “Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita harusnya masuk ke fase lockdown. Tapi kita menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM.

Mungkin di awal mempertimbangkan dari sisi ketersediaan dukungan dana dan juga masalah ekonomi. Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga Rp 1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu,” ujar Effendi kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021).

“Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanja kan itu. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin,” sambungnya.

Effendi membeberkan sudah banyak negara lain yang sukses mengatasi pandemi COVID-19 dengan cara lockdown. Dia mengatakan virus Corona itu bisa dicegah penularannya dengan cara semua orang tetap berada di rumah.

Hanya, kata Effendi, alih-alih memilih lockdown, Indonesia justru menerapkan PPKM. Effendi menyatakan hasil dari PSBB hingga PPKM hanya ‘0’ dan cenderung minus. “PPKM ini dasarnya apa? Rujukannya apa? Arahan Presiden? Mana boleh. Akhirnya panik nggak karuan, uang hilang, habis Rp 1.000 triliun lebih. Erick Thohir belanja, Menkes belanja. Dengan hasil 0. Minus malah. Ini herd immunity karena iman saja,” tukas Effendi.

Lebih lanjut Effendi juga menyayangkan pemerintah yang kebanyakan melakukan Zoom meeting membahas penanganan pandemi COVID-19, yang dia anggap tidak penting bagi rakyat. Menurutnya, implementasi ke lapangan jauh lebih penting.

“Makanya saya bilang ngapain kalian pejabat diskusi Zoom gitu-gitu. Nggak penting ditonton rakyat, sama sekali tidak penting. Rakyat tidak perlu ditampilin itu. Outcome-nya nggak ada kok. Isoman juga mereka ngurus diri sendiri. Mana bantuan pemerintah. Isoman itu artinya Anda sudah kalah, kok,” terangnya.

Selain itu, Effendi ingin uang rakyat dikelola secara baik, bukan untuk membiayai pejabat yang ingin melakukan seremonial vaksinasi. Effendi menilai vaksinasi bisa terus berjalan tanpa perlu ada pejabat datang melakukan seremonial. “Kita dipertontonkan dengan pejabat ini berkunjung ke sini. Mau vaksin saja seremonial. Buat apa? Masa vaksin buat rakyat aja ada seremonial? Buat apa sih? Suntikkan aja langsung kayak di Singapura itu. Uang-uang rakyat kok. Bukan uang yang mau nyumbang Rp 2 triliun itu, bukan,” imbuh Effendi.

Sebelumnya, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan Indonesia sedang menuju jalur jebakan pandemi (pandemic trap) yang semakin dalam. Dia menilai saat ini RI belum memiliki penanganan pandemi secara terencana dan target yang jelas.

Pendapat itu disampaikan Pandu Riono melalui cuitan di akun Twitternya, @drpriono1. Dalam cuitan itu, dia menyebut (mention) akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak @jokowi Indonesia sedang menuju jalur Jebakan Pandemi (Pandemic Trap) yg semakin dalam dan semakin sulit bisa keluar dengan lebih cepat. Respon kendali tak bisa dg tambal-sulam spt sekarang. Pilihannya hanya satu, kendalikan pandemi dg 3M, Tes-Lacak-Isolasi dan Vaksinasi,” tulis Pandu di Twitter seperti dilihat, Jumat (30/7).

Saat dihubungi, Pandu menjelaskan lebih lanjut alasan menyebut RI sedang menuju jebakan pandemi itu. Dia menyebut saat ini RI belum berhasil mengendalikan pandemi. “Karena kan sampai sekarang kan kita belum berhasil mengendalikan pandemi, nggak beres-beres. Nggak ada tanda-tanda bahwa kita akan berhasil pakai cara apa pun. Artinya kita bisa lama sekali baru bisa menyelesaikan pandemi. Jadi Pak Jokowi sudah berakhir masa jabatannya mungkin juga belum selesai,” kata Pandu saat dihubungi.