Babi Hutan Di Pulau Shanghyang Kabupaten Serang Akan Diburu dan Dimusnahkan


Kepolisian Polda Banten berjanji akan melakukan pemusnahan terhadap ratusan babi hutan yang saat ini masih terus menganggu warga Pulau Shanghyang, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.

“Kami nanti akan memerintahkan bagian intel berkoordinasi dengan pihak Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia Banten, agar babi-babi hutan yang selama ini menganggu warga dimusnahkan,” kata Kapolda Banten, Brigjen Eko Hadi Sutedjo usia melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Pulau Shanghyang, Jumat.

Babi-babi hutan yang ada di Pulau Shangyang katanya, bukan saja menganggu aktivitas warga Shanghyang, namun juga sering merusak tanaman dan kebun warga.

“Pengakuan dari warga babi hutan yang ada juga sering merusak tanaman dan kebun warga seperti pohon kelapa, tanaman kacang panjang, jagung, padi,dan singkong,” katanya.

Sementara itu pemusnahan babi hutan yang akan dilakukan oleh Perbakin Banten akan dilakukan secepatnya, sehingga keresahan masyarakat tidak terjadi lagi. “Kondisi ini sudah membuat resah masyarakat, oleh karena itu kami akan segera turun dan mempersiapkan segala sesuatunya agar warga disini nyaman, apalagi yang tinggal di Pu;lau Shanghyang mencapai 43 kepala keluarga (KK),” katanya.

Salah satu warga Kampung Pulau Shanghyang, RT 05/04 Desa Cikoneng Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Ibu Saenah (62) mengaku hampir setiap hari dirinya timbul rasa ketakutan ketika sedang berada di luar rumah.

“Kalau saya sedang di kebun atau di sawah, saya takut, karena tetangga pernah mendapatkan serangan babi hutan ketika sedang berjalan menuju ke sawah,” katanya.

Daftar Lokasi Salat Ied Idul Fitri 1432 H Besok Untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya


Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan 1 Syawal 1432 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2011 jatuh pada 30 Agustus 2011. Keputusan itu berdasarkan pada metode hisab hakiki atau perhitungan yang dilakukan oleh majelis tarjih. ”Muhammadiyah Lebaran tanggal 30 Agustus,” kata dia ketika dihubungi Tempo, akhir pekan lalu.

Muhammadiyah telah menyiapkan sejumlah lokasi untuk melakukan Salat Idul Fitri besok, Selasa, 30 Agustus 2011. Situs muhammadiyah.or.id telah melansir daftar lokasi Salat Ied besok. Berikut daftar lokasi di Jakarta dan Bekasi.

Jakarta Pusat
1. Jln. Kramat Raya No. 49 Jakarta Pusat, Khatib: Drs. Helmi Hidayat
2. Jln. Garuda 33 Kemayoran Jakarta Pusat. Khatib: H AM. Fatwa
3. Jln. Bunyamin Sueb (PRJ Kemayoran Jakarta Pusat)
4. Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jln. KH. Mas Mansyur No. 65 Jakarta Pusat
5. Masjid Al Al Abrur Lapangan Merah
6. Pengurus Cabang Muhammadiyah Tanah Abang IV
7. Stadion Mini Rawasari Arcici Jln. Cempaka Putih Barat
8. Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat
9. Jln. Kali Baru Barat No. 52 D
10. Kompleks Ruko Karang Anyar
11. Lapangan SDN 05 Pagi Petamburan

Jakarta Timur
1. Halaman RS. Islam Jakarta Timur, Imam/Khatib: Prof.Dr.H.Agus Suradika, M.Pd
2. Halaman AKPER Binawan, Imam/Khatib: Drs. Zamahsari, M.Ag
3. Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Matraman, Jakarta Timur, Imam/Khatib: Abdul Rahman Wahid
4. Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Rawamangun, Jakarta Timur Jln. Balai Pustaka Barat No. 2
5. Kompleks Muhammadiyah Utan Kayu, Jln. Rambutan No. 4, Utan Kayu
6. Taman Kejaksaan Pondok Bambu, Jln. Raya Kejaksanaan, Pondok Bambu, Jakarta Timur
7. Kompleks Muhammadiyah 4, Jln. Dewi Sartika No. 316 A, Cawang, Jakarta Timur
8. Halaman Islamic Center, Jln. Delima II, Perumnas Klender, Jaktim
9. Lapangan Pacuan Kuda Pulo Mas, Jln. Pulomas Raya, Jakarta Timur,
10. Halaman Parkir Bioskop Nusantara, Jln. Jatinegara Barat, Jakarta Timur
11. Halaman Masjid Al Hidayah, Jln. Tanjung Lengkong
12. Halaman SMA Negeri 11 Jakarta, H.M. Shodiq MR, M.Pd.I
13. Lapangan RT 009/02 (PRM Kampung Jembatan)
14. Lapangan Kaprina Kepala Dua Wetan

Jakarta Barat
1. Lapangan Wijayakusuma Kompleks Slipi, Imam/Khatib: Dr. H. Yunan Husen
2. Jln. KS. Tubun II RW 01 Slipi, Imam/Khatib: Warsito, Lc
3. Jln. Gelong Baru Tomang. Imam/Khatib: Dr. Amisyah Tambunan, MA
4. Masjid Al Huda Jln. Latumenten
5. Masjid Raya Al Isra, Jln. Tanjung Duren Raya
6. Masjid Al Barokah
7. Masjid Assalam
8. Masjid Uswatun Hasanah
9. Masjid Al Jihad
10. Halaman Parkir Rukan Puri Botanical Residense Mega Kebon Jeruk, Jln. Raya Joglo
11. Depan SD Islam Bahagia Kalianyar
12. Depan Gedung BCA/ACA
13. SMAN 2 Jln. Gajah Mada Taman Sari
14. Masjid Al Karim
15. Masjid Taman Ibadah

Jakarta Utara
1. Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura
2. Lapangan bola Kalibaru RW 15
3. Lapangan Pasar Elang Pademangan
4. Perguruan Muhammadiyah Tanjung Priok
5. Masjid Al Mannar Kebon Bawang
6. Masjid Al Husna
7. Masjid At Taubah, Bendungan Melayu RW 01
8. Jln. Raya Sindang
9. Masjid Nurul Hidayah Perguruan Muhammadiyah Mundu
10. Halaman Bioskop Muncang
11. Masjid Subussalam
12. Pengurus Cabang Muhammadiyah Kepala Gading
13. Jln. Gedong Panjang Jakarta Utara

Jakarta Selatan
1. Lapangan Masjid Al Huda, Jln. Tebet Timur Raya No. 565 Jaksel, Imam/Khatib: Drs. HM. Sukriyanto AR,M.Hum
2. Lapangan Parkir Wisma Pe De, Jln. Tebet Barat XII. Seno Raya,Tebet Barat, Jaksel
3. Kompleks Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Baru Jln. Limau Kebayoran Baru, Jaksel
4. Masjid Nurul Haq, Jln. Asem Baris No. 37, Kebon Baru, Jaksel
5. Masjid Nurul Amal, Komplek Perguruan Muhammadiyah, Kebayoran Lama
6. Lapangan SDN BKD Kebon Coklat, Lapangan PIKA Manggarai
7. Halaman Masjid At Takwa Muhammadiyah, Belakang Pasar Rumput, Jakarta Selatan
8. Panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro
9. Masjid Baiturrahmah Muhammadiyah
10. Halaman Masjid Mubasyirin
11. Halaman Masjid Al-Jihad
12. Lap. Muhammadiyah Cipedak, Jagakarsa, Jln. Moch. Kahfi II, Kel. Cipedak, Jagakarsa
13. Lapangan Bola Blok S (sedang diusahakan)
14. Lapangan Ahmad Yani, Jln. Praja Kebayoran Lama (sedang diusahakan)

Kota Bekasi
1. Kompleks Perguruan Muhammadiyah Kota Bekasi Jln. Ki Mangunsarkoro No. 45
2. Masjid Al Hidayah, Jln. Nusantara Raya Perumnas
3. Masjid Saidah Zainad, Jln. Kusuma Timur III Wismajaya
4. Halaman Parkir Pos Giro Besar, Dekat Lapangan Serbaguna Bekasi
5. Masjid Al Mujahidin, Jln. Lapangan Kranji
6. Masjid Al Iman Jln. Patriot
7. Lapangan Hero Plaza
8. Lapangan Villa Indah Permai
9. Masjid An Namiroh, Komp. RS. Islam Harapanjaya RT 04
10. Kelurahan Harapanjaya, Bundaran Blok TR Harapanjaya, Indah Pejuang
11. Halaman Grand Mall, Jln. Jenderal Ahmad Yani
12. Halaman Ruko Giant, Jln. Jatiwaringin
13. Masjid Al Jihad Pengasinan, Jln. Johar II Pondok Hijau

Kabupaten Bekasi
1. Halaman Parkir Permata Metropolitan Tambun
2. Halaman Masjid Al-Muttaqiem Setu
3. Halaman Masjid Al – Muhajirrin Kp. Pulo
4. Halaman Masjid Al – Tadzkirah Cibarusah
5. Halaman Ruko Raflesia Jatimulya
6. Halaman Masjid Al – Kautsar Cikarang Baru
7. Halaman Masjid Al – Hidayat Cibitung

Gunung Lokon Kembali Meletus Dengan 10 Kali Muntahkan Debu Vulkanik


Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus lagi dengan ketinggian sekitar 2.500 meter dari kawah Tompaluan, Minggu 28 Agustus 2011.

“Rangkaian peningkatan kegempaannya mulai terekam sejak Sabtu (27 Agustus) sekitar pukul 20.00 WITA,” kata Kepala Bidang Mitigasi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Gede Swantika, di Tomohon, Minggu 28 Agustus 2011.

Menurut Swantika, sebelum terjadi letusan 07.51 WITA, sejak pukul 00.00-06.00 WITA telah terjadi sebanyak 69 kali gempa vulkanik. Gempa vulkanik dalam yang terekam sebanyak 37 dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 32 kali.

“Semakin banyak gempa vulkanik yang terjadi, semakin tinggi potensi letusan dengan kategori besar,” kata Swantika.

Meski aktivitas vulkanik terus meningkat, menurut Swantika status Gunung Lokon masih siaga level III. “Belum ada peningkatan status atau penurunan. Memang aktivitasnya sementara meningkat,” ujarnya, menambahkan.

Gunung Lokon meletus pada 14 dan 17 Juli 2011 setelah hampir 20 tahun aktivitasnya menurun. Pada 10 Juli 2011 statusnya dinaikkan dari siaga level III ke awas level IV. Pascaletusan, statusnya pada 24 Juli diturunkan dari awas level IV ke siaga level III.

Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara terus meletus dan tercatat 10 kali mengeluarkan debu vulkanik yang mengarah ke utara dan barat daya dari kawah. “Kami mencatat telah terjadi 10 kali letusan skala kecil sejak pukul 00.00-17.00 WITA. Ketinggian debu diperkirakan mencapai 300 meter,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Sabtu (27/8).

Frekuensi letusan kali ini menurut Farid agak menurun dibandingkan dengan letusan yang terjadi Jumat (26/8). Frekuensi letusan sehari sebelumnya mencapai 19 kali. Begitu pun dengan gempa hembusan. Saat ini frekuensi yang tercatat sebanyak 27 kali sejak pukul 00.00-12.00 WITA. Dibandingkan sehari sebelumnya, gempa seperti ini terjadi sampai 51 kali.
“Bisa saja gempa hembusan yang terjadi mendekati atau bahkan melebihi frekuensi gempa yang terjadi sehari sebelumnya. Rekaman frekuensi gempa yang terjadi pukul 12.00-18.00 WITA masih belum dihitung,” jelasnya.

Farid juga menjelaskan, secara visual asap yang keluar dari kawah Tompaluan (kawah yang terbentuk di antara Gunung Lokon dan Gunung Empung) putih hingga keabuan cukup tebal. Asap tebal ini bisa mengindikasikan terjadinya pembakaran belerang atau air disertai gas, serta ada suplai energi dalam kantong magma. “Keluarnya asap seperti ini bisa dikatakan aktivitas vulkanik cukup tinggi dan memungkinkan terjadi letusan,” kata Farid.

Gunung Lokon Rabu (17/8) kembali meletus setelah dua kali letusan sebelumnya tanggal 14 dan 17 Agustus 2011. Hingga kini dari kawah Tompaluan masih terjadi letusan-letusan kecil dengan frekuensi yang terus meningkat.

Muhammadiyah Pastikan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1432H Jatuh Pada Tanggal 30 Agustus 2011


Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan 1 Syawal 1432 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2011 jatuh pada 30 Agustus 2011. Keputusan itu berdasarkan pada metode hisab hakiki atau perhitungan yang dilakukan oleh majelis tarjih. ”Muhammadiyah Lebaran tanggal 30 Agustus,” kata dia ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Agustus 2011.

Hasil perhitungan itu menunjukkan bahwa ijtimak akhir Ramadan 1432 Hijriah akan terjadi pada 29 Agustus 2011 yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1432 H antara 10.04.03 WIB sampai pukul 10.05.16 WIB. Pada saat itu, matahari terbenam pada pukul 17.30.53 WIB dengan “hilal” (rembulan usia muda sebagai pertanda awal bulan/kalender) akan terlihat pada ketinggian 1 derajat 55 menit 11 detik hingga 2 derajat.

“Dengan tampaknya hilal ini, kesimpulannya pada hari Selasa tanggal 30 Agustus 2011 itu sudah merupakan awal Syawal untuk mengakhiri puasa Ramadan,” kata dia.

Menurut Din, tahun ini Lebaran berpotensi tidak sama. Biasanya, perbedaan Lebaran terjadi sekali dalam empat tahun. Namun ia meminta semua pihak tidak membesar-besarkan masalah tersebut. Setiap organisasi keagamaan memiliki keyakinan dalil dan hadis sendiri-sendiri. ”Artinya ada alasan-alasan kenapa berbeda. Dan itu sudah biasa,” kata dia.

Dia juga meminta pemerintah mengayomi semua organisasi yang memiliki perbedaan pandangan tersebut. Tidak boleh memihak salah satu karena mereka memiliki alasan yang berbeda. ”Pemerintah tidak boleh berpihak,” ujarnya.

Kronologis Pembajakan Kereta Api Gajayana jurusan Malang-Gambir Yang Dilakukan Oknum TNI Marinir


Dua orang pelaku pembajakan KA Gajayana jurusan Malang-Gambir yang terjadi Sabtu, 27 Agustus 2011 pagi tadi, diduga orang stres. Menurut Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Sugeng Priyono, pelaku pembajak juga membawa sangkur, berpakaian bebas, dan berbadan tegap.

“Menurut masinis, pelaku mengaku akan menghadap komandan,” kata Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Sugeng Priyono saat jumpa media di ruang pers Stasiun Senen, Sabtu, 27 Agustus 2011. Namun pihaknya belum memastikan nama kesatuan sang pelaku. “Yang jelas, dua orang diamankan.”

Sugeng menceritakan pembajakan bermula ketika ada beberapa orang yang menghadang kereta di Stasiun Telagasari. Satu orang diketahui naik lokomotif. Dia naik melalui tangga kecil di belakang lokomotif dengan merambat ke depan. Kejadian itu terjadi pukul 07.09 WIB.

Di dalam kereta cuma ada 11 pegawai PT KAI. Terdiri dari 9 pegawai restorasi dan satu masinis serta asistennya.

Pada pukul 07.30 WIB, di Stasiun Haurgeulis, penumpang gelap itu berusaha diturunkan dari lokomotif. Masinis kemudian melaporkan kepada pengendali operasi KA Cirebon bahwa penumpang gelap itu sudah diturunkan.

Selanjutnya, kata Sugeng, drama penyanderaan dimulai. Penumpang gelap itu tenyata tidak turun. Yordian Wiliarsi, sang masinis, ditodong sangkur oleh pembajak dan memintanya berhenti di Bekasi. Pembajak diketahui berjumlah dua orang. Namun permintaan tersebut tidak dipenuhi Yordian. “Yordian juga tidak mau memenuhi permintaan pembajak.”

Pukul 08.12 WIB, masinis Yordian meminta agar keretanya diberikan aspek hijau-hijau atau tanda perjalanan langsung sampai Stasiun Gambir. Dengan harapan kereta bisa dievakuasi oleh aparat di sana. Namun di Gambir banyak rangkaian kereta yang akan diberangkatkan sehingga rencana gagal.

Pukul 08.16-09.00 WIB, petugas pengendali kereta Daerah Operasi 1 Jakarta memanggil masinis lewat radio, namun tidak direspons.

Pukul 09.08 WIB, petugas mendapat kontak masinis dengan suara pelan. Lewat radio, Yordian mengaku disandera. Ia memohon kereta dilangsungkan saja sampai Stasiun Gambir.

Menurut Sugeng, pada pukul 09.10 WIB, Kereta Gajayana berusaha diberhentikan petugas di Stasiun Jatinegara, namun gagal. Kemudian diarahkan ke Stasiun Pasar Senen.

Kereta itu akhirnya diberhentikan paksa di Stasiun Senen pada pukul 09.35 WIB. Kereta yang masuk jalur 4 itu diberhentikan dengan rem darurat oleh teknisi kereta.

Saat kereta berhenti, petugas gabungan Reserse dan Brimob merangsek masuk diiringi tembakan peringatan ke udara tiga kali. Kondisi Yordian saat itu tertekan dan mengalami luka gores benda tajam di tangannya. “Dadanya juga memar,” ujar Sugeng.

Dua pelaku dan korban saat ini diamankan di Kepolisian Polda Metro Jaya. Belum diketahui motif pelaku melakukan pembajakan. Rangkaian Kerata Api Gajayana jurusan Malang-Jakarta dibajak oknum TNI. Beruntung, pelaku berhasil diciduk setelah sempat diberi tembakan peringatan. “Kami tangkap di Stasiun Senen,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharuddin Jafar, Sabtu, 27 Agustus 2011.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat petugas menerima laporan adanya penumpang gelap yang mengancam masinis kereta. Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut naik dari Cirebon dan mengancam masinis dengan menggunakan senjata tajam.

Informasi pembajakan segera direspons petugas dengan merancang operasi penangkapan saat kereta berhenti di Stasiun Senen. Puluhan petugas gabungan yang berasal dari satuan kepolisian dan TNI langsung mengepung pelaku sesaat ketika keluar dari gerbong lokomotif.

Proses penangkapan berlangsung cukup tegang lantaran polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun ketegangan itu lekas mencair lantaran pelaku menyerahkan diri. “Saat ini pelaku diperiksa di Garnisun,” ujarnya. Wakil Kepala Polda Metropolitan Jakarta Raya (Wakapolda Metro Jaya) Brigjen Polisi Suhardi Alius mengatakan bahwa aparat kepolisian dan TNI menyergap pelaku pembajakan Kereta Api Gajayana jurusan Malang-Jakarta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

“Seharusnya kereta melalui Jatinegara langsung Gambir tapi karena kondisinya dibajak, kita lakukan penyergapan di sini (Stasiun Senen),” kata Suhardi di Jakarta, Sabtu.

Jenderal polisi bintang satu itu menuturkan, tiga orang penumpang tidak resmi masuk ruangan masinis dan memaksa masinis mejalankan kereta api menuju Senen. “Pelaku minta diarahkan bertemu dengan komandan masinisnya,” tutur Suhardi. Kemudian masinis mengarahkan kereta api menuju Jakarta dengan memberi tanda semua jalur harus dibuka khusus atau tidak berhenti karena dalam kondisi dibajak.

“Begitu masuk Stasiun Senen, kita sergap. Sekarang kita amankan (pelaku), pengakuan sementara mengaku oknum,” tutur Suhardi seraya menambahkan satu pelaku lainnya belum jelas karena ingin bertemu komandan masinis. Suhardi menyatakan pelaku diduga membawa senjata sepeti senjata api dan senjata tajam sejenis pisau. Wakapolda Metro Jaya menyebutkan petugas kepolisian melepaskan tembakan guna mengamankan para tersangka. Suhardi menambahkan kondisi Kereta Api Gajayana sepi penumpang saat dibajak pelaku, karena jurusan Malang-Jakarta.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan Garnisun menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam insiden penembakan di Stasiun Senen, Jakarta, Sabtu. “Sekarang satu orang sudah diamankan di Polda Metro Jaya dan satu orang lainnya diamankan Garnisun,” kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sujarno kepada ANTARA, Sabtu.

Sujarno belum bisa menyebutkan identitas dan inisial kedua orang yang ditahan TNI dan Polda Metro Jaya itu. “Saat ini masih diperiksa intensif untuk mengungkap motifnya,” ujar Sujarno. Dia tidak menjelaskan kemungkinan keterlibatan oknum TNI dan polisi dalam peristiwa tersebut. Sujarno menyatakan insiden suara letusan di luar Stasiun Senen itu terjadi saat Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Waki Kepala Polda, Brijen Pol. Suhardi Alius mengunjungi stasiun itu.

Salah seorang pelaku “pembajakan” kereta eksekutif Gajayana tujuan Malang-Jakarta adalah seorang prajurit TNI Angkatan Laut dan sekarang telah diamankan di Pomal Lantamal II Jakarta. Juru Bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Surapati ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta Sabtu mengungkapkan bahwa pelaku bernama Sertu Darso.

“Ia bertugas sehari-hari di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan, Lantamal III,” ujarnya menambahkan. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan, Darso bersama empat orang sipil lainnya “membajak” KA Gajayana saat melintasi Stasiun Cikampek.

Mereka memaksa masinis untuk mengalihkan rute kereta menuju Stasiun Senin dari yang seharusnya tujuan akhirnya Stasiun Gambir. KA Gajayana tujuan Malang-Jakarta setelah melalui Cikampek seharusnya menempuh rute Bekasi-Jatinegara-Gambir, namun oleh Darso dan rekannya, kereta dipaksa untuk melintasi rute Cikampek- Bekasi- Jatinegara- Senen.

Atas tindakan tersebut Darso terancam hukuman berat. “Beratnya seperti apa akan disesuikan dengan tindak kejahatan yang dilakukan bersangkutan,” kata Untung. Aksi pembajakan Darso dan kawan-kawannya sempat berujung pada saling tembak dengan aparat keamanan yang ditempatkan di Stasiun Senen, yakni Polri. Situasi di Stasiun Senen sekarang kembali kondusif bahkan Gubernur DKI Fauzi Bowo pun sempat melepas pemudik tujuan Semarang.

Pernikahan Homoseksual Sesama Jenis Pertama Di Indonesia Terjadi Di Nagore Aceh Darussalam


Dua perempuan yang diduga telah melakukan pernikahan sesama jenis resmi dipisahkan dan dilarang untuk bertemu. Kesepakatan itu tertuang dalam perjanjian tertulis yang ditandatangani langsung oleh Rinto alias Rohani (35) dan Nuraini (21), beserta kedua orang tuanya setelah persoalan mereka diserahkan kepada adat setempat.

“Kasus nikah sesama jenis itu sudah diserahkan kepada adat, dan berdasarkan hasil kesepakatan bersama keduanya dipisahkan dan dilarang untuk berjumpa, hal itu tertuang dalam satu perjanjian tertulis. Jika dilanggar maka kepada mereka akan dikenakan sanksi adat,” kata Kasatpol PP, WH dan Pemadam Kebakaran Aceh Barat Daya (Abdya), Muddasir, ketika dikonfirmasi Serambi di Blangpidie, Rabu (24/8/2011).

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Gampong Blangpadang, Kecamatan Tangan-tangan, Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu (21/8/2011) malam lalu, mengamankan satu pasangan “suami-istri” yang diketahui sama-sama berjenis kelamin perempuan. Keduanya diboyong ke Kantor Waliyatul Hisbah (WH), setelah sebelumnya diserahkan warga ke polisi.

Pasangan “suami-istri” tersebut masing-masing Ranto alias Rohani (35) yang bertindak sebagai “suami”, warga Karang Anyer, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dan Nuraini (21) sebagai “istri”, warga Gampong Blangpadang. Keduanya disebut-sebut telah menikah pada Maret lalu, di Gampong Sarah Batee, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Pasangan “suami-istri” tersebut masing-masing Ranto alias Rohani (35) yang bertindak sebagai “suami”, warga Karang Anyer, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dan Nuraini (21) sebagai “istri”, warga Gampong Blangpadang. Keduanya disebut-sebut telah menikah pada Maret lalu, di Gampong Sarah Batee, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Tak Ada Qanun untuk Jerat Nikah Sesama Jenis dan Pelanggaran Syariat Juga Tidak Terpenuhi
Kasatpol PP, WH dan Pemadam Kebakaran Aceh Barat Daya (Abdya), Muddasir, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan dalam proses penuntutan terhadap dua perempuan menikah sesama jenis. Pasalnya belum ada Qanun yang mengatur tentang itu sehingga kondisi tersebut menjadi hambatan bagi pihaknya dalam menyusut berkas penuntutan. “Bagaimana kita jerat, sedangkan Qanun sebagai dasar penuntutan juga tidak ada,” papar Muddasir.

Muddasir juga mengaku bahwa sejauh ini tidak ada masyarakat yang melayangkan pengaduan kepada pihaknya, sehingga tidak ada dasar bagi mereka untuk menjerat wanita dimaksud. “Unsur pelanggaran syariat juga tidak terpenuhi, sehingga kasus tersebut sulit untuk dibuktikan, terlebih lagi hingga kemarin belum ada satupun masyarakat yang membuat pengaduan, mereka cuma menyerahkannya ke WH,” papar Muddasir.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Gampong Blangpadang, Kecamatan Tangan-tangan, Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu (21/8/2011) malam lalu, mengamankan satu pasangan “suami-istri” yang diketahui sama-sama berjenis kelamin perempuan. Keduanya diboyong ke Kantor Waliyatul Hisbah (WH), setelah sebelumnya diserahkan warga ke polisi.

Pasangan “suami-istri” tersebut masing-masing Ranto alias Rohani (35) yang bertindak sebagai “suami”, warga Karang Anyer, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dan Nuraini (21) sebagai “istri”, warga Gampong Blangpadang. Keduanya disebut-sebut telah menikah pada Maret lalu, di Gampong Sarah Batee, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Keduanya ditangkap dan diamankan ke kantor WH Abdya setelah warga sekitar memperoleh informasi bahwa Ranto yang menikahi Nuraini ternyata juga berjenis kelamin perempuan. Guna memastikan kebenaran informasi tersebut, beberapa warga yang dipimpin Ketua Pemuda Gampong Blangpadang pun menjumpai pasangan tersebut di rumah orang tua Nuraini.

Saat digerebek warga, keduanya ditemukan sedang istirahat di dalam kamar layaknya suami-istri, pada Minggu (21/8/2011) malam lalu. Setelah diperiksa oleh warga Blangpadang, ternyata Ranto berjenis kelamin perempuan. “Keduanya kemudian diserahkan warga ke Polsek Tangan-tangan dan kemudian dilimpahkan ke WH,” kata Kesatpol PP, WH dan Pemadam Kebakaran Abdya, Muddasir, kepada Serambi di Blangpidie, Senin (22/8/2011) sore.

Seleksi Calon Pramugari Garuda Heboh Karena Calon Pramugari Ditelanjangi dan Harus Rela Payudaranya Diraba Raba


Calon pramugari Garuda Indonesia asal Korea Selatan mengajukan gugatan class action terhadap maskapai pemerintah Indonesia ini karena menyuruh mereka telanjang saat menjalankan pemeriksaan kesehatan. Hal ini jelas memicu kritik dari berbagai kalangan. Dalam berita yang dimuat The Straits Times dan Times of India pada 24 Agustus 2011, ada 18 calon pramugari saat melakukan tes diminta untuk berbugil oleh dokter guna melihat apakah ada diantara mereka yang memiliki tato atau implan payudara.

Berdasarkan peraturan perusahaan, awak kabin Garuda dilarang memiliki tato. Begitu juga pekerja di negara lain seperti Jepang dan Australia juga membuat peraturan yang sama. Sedangkan pemeriksaan payudara dengan menggunakan tangan dan diraba-raba, kata pejabat Garuda, memang ada hal ini untuk mengetes bagi pramugari yang memiliki implan payudara bisa menemui masalah jika tekanan udara turun saat penerbangan.

Namun akibat pemeriksaan yang bagi warga Korea tidak lazim ini telah memicu gelombang protes dari kalangan pegiat hak-hak wanita serta para aktivis menilai prosedur itu sangat tidak perlu dan memalukan. Kim Da-Mi, seorang aktivis Pusat Kendali Kekerasan Seksual di Seoul mengimbau lembaga hak asasi manusia untuk mengambil tindakan. “Saya heran dan bertanya-tanya jika praktek semacam ini bisa diterima di Indonesia,” kata Kim Da-Mi yang langsir dalam berita media asing.

Protes juga muncul dari maskapai penerbangan Korsel. Juru bicara Korea Air mengaku terheran-heran dengan tindakan petugas yang mengetes pramugari Garuda tersebut. “Aneh, di negara kami belum pernah ada pemeriksaan semacam ini. Saya juga bertanya-tanya, apa ini berarti penumpang dengan implan payudara juga tidak boleh terbang,” kata mereka.

Juru bicara Garuda Indonesia di Seoul Park Sung-Hyun mengatakan, pemeriksaan kesehatan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Prosedur pemeriksaan payudara seperti itu tidak termasuk dalam prosedur. “Kami sedang menyelidiki hal ini dengan menanyai manager dan dokter yang bertugas memeriksa. Ini sangat memalukan,” kata Park Sung-Hyun juru bicara Garuda Indonesia di Korea Selatan.

Menurutnya, menjadi pramugari di Korea Selatan memang berat dan bersaing ketat, karena pekerjaan ini menjanjikan bayaran tinggi dan kesempatan bepergian ke luar negeri. Ribuan wanita muda bahkan bertahun-tahun melakukan persiapan sebelum mulai mendaftar.

GARUDA MEMBANTAH
VP. Corporate Communications Pujobroto dalam keterangannya membantah adanya pelecehan terhadap calon pramugari di Korea. Petugas tim yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para calon awak kabin sesuai standar pemeriksaan yang berlaku dalam airline/penerbangan.

Disamping itu, kata Pujobroto, dokter melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar profesi dan terikat sumpah dokter. Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter juga selalu didampingi oleh staf lokal, wanita (warga negara Korea), yang membantu menyampaikan penjelasan berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan yg dilaksanakan.

Proses seleksi terhadap 27 calon pramugari di Korea telah dilaksanakan Garuda pada tanggal 27 Juli 2011, dan 5 peserta diantaranya tidak berhasil lulus untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.

Kapten Inf Tasman M Noer Gugur Dibunuh Dua Orang Di Jayapura


Rommy Feri Purnama (31), Putra sulung Kapten Inf Tasman M Noer mendengar berbagai kisah ihwal kejadian yang menimpa yang menimpa ayahnya. Rommy mengaku, ada kisah bahwa Kapten Inf Tasman sedang mengantar ibundanya, Rossy Marry yang mengajar di SMP 11 Jayapura. Setelah itu Kapten Tasman menuju tempatnya bertugas di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua.

“Bapak lewat jalan alternatif. Keadaanya sepi, jalan situ memang tidak macet dan biasa dilalui truk,” kata Rommy ketika ditemui di rumah duka, Puri Rancho Anggrek No.19G jalan Dana Karya RT.08 RW.02 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2011). Dia lalu mendengar kesaksian dari seseorang yang mengaku berada di lokasi kejadian, ayahnya dihadang oleh sejumlah orang tidak dikenal. Entah kenapa, Kapten Inf Tasman langsung dibunuh. “Belum jelas kejadiannya, banyak versi yang menceritakan ke saya,” ujar Rommy.

Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar. Sumber Tribunnewsbatam.com mengatakan bahwa Kapten Inf Tasman pernah bertugas di Kesatuan Polisi Militer di solok, Sumatera Barat. Kemudian, Tasman banyak menghabiskan masa pengabdianya di pasukan elit Pengawal Presiden (Paspampres) di Jakarta.

Setelah lulus pendidikan perwira, almarhum ditugaskan di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua. Korban merupakan putra pasangan M Noer dan Taramah, anak kedua dari tiga bersaudara. Korban merupakan kelahiran Tanjung alam, Batu Sangkar Sumatera Barat.

Rossy Marry tidak menyangka obrolannya selama di motor bersama dengan suaminya Kapten Inf Tasman merupakan obrolan yang terakhir pada Selasa (23/8/2011) pagi. Dengan suara yang lemah, Rossy menuturkan ketika dirinya dibonceng suami menggunakan motor, dirinya tidak punya firasat sama sekali bahwa hari itu merupakan hari indah terakhir yang dilewatinya bersama suami. “Tidak ada pesan apa pun dari beliau, kita hanya berbicara anak-anak saja yang sekarang sedang kuliah,” kenang Rossy saat ditemui di TMP Bahagia Ciledug, Tangerang.

Rossy dengan wajah yang masih terlihat berduka berusaha menahan air matanya saat ditanya wartawan, ia pun meneruskan ceritanya. “Setelah mengantarkan saya, saya tidak tahu bagaimana lagi kejadiannya. Saya tahunya dari saksi-saksi di sana saja,” ungkap Rossy. Semasa hidupnya, Tasman selalu memberikan perhatian yang lebih terhadap keluarga, itu pula yang menyebabkan Rossy berat melepaskan suami meskipun sudah ikhlas. “Saya sangat sedih, ia memang sosok orang yang baik, sangat ramah, dan perhatian sama keluarga, serta anak-anaknya,” ungkapnya Rossy.

Setelah Tasman meninggal, Rossy berharap anak-anaknya bisa mencontoh ayahnya yang gugur untuk bangsa dan negara. “Mudah-mudahan almarhum diterima amal ibadahnya oleh yang maha kuasa. Semoga bila sudah selesai kuliah, anak-anaknya bisa ikut jejak bapaknya,” harap Rossy. Sebelumnya, Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar.

Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Kronologi resmi yang dirilis Kodam XVII Cenderawasih sebagai berikut:

– Pada Selasa (23/8/2011) pukul. 07.00 WIT sekitar satu kilometer dari Campwolker saksi melihat seorang anggota TNI yang berseragam dinas menggunakan sepeda motor Honda Vario DS 2605 AV yang berada di depannya dihadang oleh 2 orang yang tidak dikenal.

– Kemudian setelah orang tersebut mengadang anggota TNI (Tasman), kedua orang ini langsung mendatangi dan menikam Tasman dengan menggunakan pisau dibagian perut dan salah satunya langsung membacoknya dengan menggunakan parang. Korban mengalami luka tebasan benda tajam pada leher bagian belakang, tusukan benda tajam dilambung dan goresan pada ibu jari sebelah kiri.

– Setelah melihat anggota TNI tersebut terjatuh kedua pelaku tersebut langsung melarikan diri. Pukul 08.15 WIT aparat Polresta Jayapura mengamankan 1 orang yang diduga pelaku (menurut keterangan saksi ). Identitas pelaku adalah Julianus Wenda (32), yang beralamat rumah di Belakang Bhayangkara.

Menjelang Lebaran dan Mudik Stasiun Gambir Kedatangan 16.000 Penumpang Setiap Hari


Penumpang kereta api kelas eksekutif dan bisnis yang diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Jakarta, diperkirakan mencapai 16.000 orang per hari sejak H-5 sampai H-1 Lebaran 2011.

Hal itu dikemukakan Kepala Humas Kereta Api Daerah Operasional I Jakarta Mateta Rizalulhaq, Selasa (23/8/2011), di Jakarta.

Jumlah itu tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan jumlah penumpang angkutan Lebaran tahun lalu. “Masih ada tiket eksekutif dan bisnis yang tersedia, terkecuali tiket untuk H-5 dan H-4. Sebab, pada dua hari itu semua tiket sudah habis,” ungkap Mateta.

Sementara itu, beberapa pemudik tampak mulai berdatangan ke Stasiun Gambir, Selasa (H-7). Mereka duduk di tempat tunggu dengan barang bawaan mereka. Kendati demikian, suasana belum terlalu ramai dan tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

Dari pengamatan Kompas, pemudik masih didominasi mereka yang bertujuan jarak dekat, semisal ke Cirebon dan Tegal yang menumpang KA Cireks. Sahadi (50), misalnya, memilih pulang lebih awal ke Cirebon karena menghindari kepadatan penumpang menjelang Lebaran.

Ia membeli tiket kelas bisnis. “Sebelum Lebaran harga tiket bisnis Rp 55.000, sekarang jadi Rp 70.000,” kata Sahadi. Untuk Lebaran kali ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 6 kereta eksekutif dan bisnis tambahan dari Gambir.

Menurut catatan Mateta, tiket yang masih tersisa antara lain pada KA Gajayana jurusan Jakarta-Malang dan KA Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya.

Dipenuhi Ribuan Pemudik Stasiun Kereta Api Senen Rusuh, Ratusan Penumpang Terinjak Injak


Ratusan calon penumpang berdesak-desakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/8/2011), mengakibatkan kericuhan. Sejumlah lansia dan anak-anak berjatuhan saat hendak memasuki gerbang stasiun.

Sistem buka tutup yang diberlakukan PT KAI membuat para calon penumpang tidak bisa masuk ke emplasemen stasiun sebelum kereta tiba. Gerbang stasiun sendiri baru dibuka dua jam sebelum jadwal keberangkatan.

Pengamatan kami, ratusan calon penumpang mulai merangsek ke depan pintu gerbang sekitar pukul 11.30. Anak muda, lansia, ibu hamil, hingga bocah belasan tahun berdesak-desakan di luar gerbang. Sebagian calon penumpang di bagian depan mulai berteriak meminta petugas keamanan membuka pintu gerbang.

“Ayo buka pintunya. Kami sudah kepanasan, Pak. Kalau ditutup terus, keburu penuh gerbongnya,” teriak penumpang.

Setengah jam kemudian, salah seorang lansia perempuan yang berdiri dekat gerbang jatuh pingsan. Petugas keamanan pun segera menolongnya dan membuka pintu masuk agar nenek tersebut bisa masuk. Namun, sesudahnya, pintu ditutup kembali.

Petugas PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mengumumkan melalui pengeras suara supaya para pengantre tetap tenang dan tidak berdesak-desakan. “Kereta sudah tiba dan dipastikan kosong. Kami mohon kesabarannya untuk mengecek kesiapan kereta,” teriak petugas tersebut.

Akhirnya tepat pukul 12.30, pintu gerbang pun dibuka. Kontan, para calon penumpang berhamburan masuk ke emplasemen. Mereka semua berlarian menyeruak ke arah kereta. Beberapa anak-anak terinjak dan menangis.

Sejumlah lansia nampak tersengal-sengal seperti kehabisan napas. Beberapa di antaranya terpaksa harus kehilangan sandalnya karena terinjak calon penumpang lain saat berlarian.

Banyak barang bawaan calon penumpang berjatuhan tersenggol orang lain. Isak tangis anak-anak terus mewarnai drama sekitar 5 menit itu.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Mateta Rijalulhaq menjelaskan, sistem buka tutup ini dilakukan untuk menghindari penumpukan penumpang di emplasemen stasiun. Dengan demikian, areal stasiun diharapkan kosong dan bersih.

Selain itu, sistem yang dicoba pertama kali pada Angkutan Lebaran tahun lalu itu diharapkan menyeleksi calon penumpang yang masuk stasiun. “Banyak calon penumpang yang sangat awal masuk stasiun, padahal keretanya baru datang 12 jam lagi, atau bahkan baru keesokan harinya,” tuturnya.

Namun demikian, Mateta mengakui pelaksanaan sistem buka tutup ini belum sempurna. Untuk itu, pihaknya akan menggelar karpet dan memperbanyak kursi tunggu di pelataran stasiun supaya para penumpang lebih nyaman menunggu kedatangan kereta.

Arus pemudik mulai memadati stasiun Pasar Senen sejak awal pekan ini. KA Mataremaja tujuan Malang misalnya, kemarin mengangkut 1.272 penumpang dari delapan gerbong.