Daftar Jalan Yang Terendam Banjir Di Jakarta Pada Malam Tahun Baru


Menjelang tahun baru 2014 hujan mengguyur Jakarta sejak malam hingga pagi. Akibatnya sejumlah jalan di Jakarta Utara seperti di Jalan Raya Cakung Cilincing (Cacing), Jalan Walang Jaya, Yos Sudarso dan sejumlah jalan lainnya tergenangan dengan ketinggian antara 20 hingga 30 cm. Akibatnya, sejumlah pengendara khususnya khususnya sepeda motor harus eksta hati-hati. Seperti yang terjadi di Jalan Cacing, air menggenangi jalan sepanjang kurang lebih 200 meter dari depan Babek hingga Cakung draen.

“Sejak dari pagi setelah di guyur hujan jalan ini tergenang. Tadi pagi banyak pengendara sepeda motor yang mogok akibat nerjang genangan,”kata Darman. Dijelaskan oleh Darman, memang genangan yang terjadi di jalan Cacing ini hampir setiap kali ada hujan deras. Ini disebabkan karena saluran air yang ada di lokasi tersebut tidak bisa berfungsi, selain itu akibat rendahnya jalan.

Hujan yang terus mengguyur ibukota, mengakibatkat empat mobil parkir di pinggir Kali Ciliwung Jalan Administrasi Negara I, Tanah Abang, Jakpus, nyaris tepersosok, Selasa (31/12). Hujan yang turun sejak dinihari hingga siang, hingga membuat warga panik melihat empat mobil milik warga parkir di pinggir kali tiba-tiba terpelosok longsor diterpa air hujan. Dampak dari hujan terus mengguyur hingga membuat warga yang mau menyamatkan mobil agar tidak masuk ke dalam kali mengalami kesulitan. Setelah petugas dari kepolisian dan warga datang berangsur-angsur dua mobil Kijang dan dua mobil sedan jenis oplet berhasil ditarik dengan menggunakan tali tambang. “Dulu pernah mobil amblas ke dalam kali dan persis di tempat ini juga, dan dampak dari kejadian tanah yang mulai longsor ke kali akhirnya jalanan ditutup sementara,” tegas Kapolsek Tanah Abang AKBP Kus Subiantoro.

Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta, sejak Senin (31/12) malam, menyebabkan tanggul di pinggir Kali Banjir Barat (BKB) di Jalan Administrasi I, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, longsor. Akibat itu, 3 mobil yang tengah terpakir di lokasi terperosok. Dikatakan salah satu warga sekitar, Badri, kejadian berlangsung sekitar Pk.08:10 WIB, dan tiba-tiba tanggul di pinggir kali ambruk. “Untungnya nggak ada korban, cuma mobil saja ada terperosok tapi nggak sempat masuk kali,” ungkapnya di lokasi kejadian kepada wartawan.

Ditambahkannya, sebelum kejadian ketinggian air di kali BKB memang sempat tinggi karena hujan sejak Senin malam. “Mungkin karena terus tergerus, dan dinding kali tidak kuat nahan jadi longsor,” jelasnya. Kejadian yang membuat heboh warga sekitar, juga menyebabkan arus lalulintas untuk kendaraan ditutup karena lokasi dipadati warga untuk melihat kejadian. Meski demikian, petugas dari kecamatan dibantu Polantas segera melakukan evakuasi.

Camat Hidayatullah, mengatakan dinding tanggul kali yang jebol sepanjang 50 meter dan lebar 2,5 meter. “Upaya kita langsung koordinasi dengan Dinas dan Kementerian untuk segera diperbaiki,” jelasnya.

Daftar Jalan Yang Ditutup dan Dialihkan Untuk Perayaan Malam Tahun Baru


Demi mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas pada Malam Tahun Baru 2014 di wilayah DKI Jakarta, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Jakarta Car Free Night tahun 2013 dan koordinasi dengan instansi terkait akan dilakukan pengaturan sebagai berikut:

1. Penutupan ruas jalan sepanjang jalan Sudirman – Thamrin, mulai dari Duku Atas sampai dengan Bundaran Patung Kuda (depan Indosat). Akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas pada ruas jalan tertentu.
2. Untuk melancarkan arus lalu lintas semua kendaraan belok ke kiri dan menghindari terjadinya perpotongan arus lalu lintas.
3. Tidak menggunakan kendaraan truk, trailler, pickup/kendaraan bak terbuka untuk mengangkut penumpang atau penumpang berada di atas kap bis, angkot dan kendaraan pribadi.
4. Pengendara dan penumpang diwajibkan menggunanakan helm dan tidak membawa penumpang lebih dari 1 (satu) orang.
5. Pengamanan mengedepankan penjagaan, pengaturan, patroli, penerangan lalu lintas serta alih arus lalu lintas untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan pada lokasi-lokasi tertentu dengan menempatkan personil pada persimpangan jalan, lokasi ibadah, lokasi hiburan atau tempat-tempat tertentu yang menjadi perhatian masyarakat dalam menyongsong tahun baru 2014.
6. Tidak memarkir kendaraan di badan jalan yang dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas.
7. Pengaturan lalu lintas di Jl. Jend. Sudirman dan Jl. MH. Thamrin untuk mengatasi kepadatan lalu lintas.
Berikut Alih Arus di Sekitar Jalan Protokol

Traffic light Harmoni
1. Penutupan jalan Majapahit
2. Kendaraan dari arah Utara diarahkan ke Jl. H. Ir. Juanda atau ke arah jalan Suryopranoto

Traffic light Oteva
1. Penutupan jalan Medan Merdeka Barat arah Selatan
2. Kendaraan diarahkan menuju Jl. Majapahit – Harmoni

Bundaran Air Mancur
1. Penutupan Jl. MH. Thamrin arah Selatan dan penutupan jalan Medan merdeka Barat
2. Kendaraan diarahkan menuju ke Jl. Medan Merdeka Selatan dan ke Jl. Budi Kemuliaan

Traffic light Kebon Sirih
1. Penutupan jalan MH. Thamrin arah Utara dan Selatan
2. Kendaraan diarahkan menuju ke jalan Kebon Sirih arah Timur (ke arah Tugu Tani) dan arah Barat (arah Tanah Abang)

Traffic light Sarinah
1. Penutupan Jl. MH. Thamrin arah Utara dan Selatan
2. Kendaraan diarahkan menuju jalan Wahid Hasyim arah Barat/arah Tanah Abang dan ke arah Timur/arah TL sabang

Bundaran HI
1. Kendaraan diarahkan menuju ke jalan Imam Bonjol – TL Cokro dan seterusnya
2. Kendaraan diarahkan menuju Jl. Tanjung Karang – Jl. Kendal dan seterusnya

Dukuh Atas
1. Penutupan Dukuh Atas arah Utara
2. Kendaraan diarahkan menuju ke TL Dukuh Bawah

Dharmala
1. Penutupan Jl. Jend. Sudirman arah Utara
2. Kendaraan diarahkan menuju ke jalan Mas Mansyur – TL Karet – dan seterusnya

Semanggi
1. Penutupan Jl. Jend. Sudirman arah Utara
2. Kendaraan diarahkan menuju Jl. Gatot Subroto arah Timur ke Cawang
3. Kendaraan diarahkan ke arah Selatan (ke arah Blok M)

Bundaran Senayan
1. Penutupan Jl. Jend Sudirman arah Utara
2. Kendaraan diarahkan menuju Jl. Hang Tuah
3. Kendaraan diarahkan menuju ke jalan Sisingamangaraja

Catatan:
1. Arus kendaraan dari arah Sudirman ke arah Bundaran HI dialihkan ke Jl. Tanjung Karang – Kendal – Latu Harahari dan seterusnya atau Tanjung Karang belok ke kiri arah Blora – kembali lagi ke arah Sudirman dan Semanggi.
2. Arus kendaraan yang datang dari arah Kendal menuju ke Tanjung Karang ditutup dan dialihkan ke arah Blora – ke kiri Sudirman arah Semanggi
3. Arus kendaraan yang datang dari arah Sudirman menuju ke Thamrin dialihkan melalui jalan BNI 46 Galunggung atau jalan pasar Baru Timur – pasar Baru Barat atau Jl. Galunggung – Sultan Agung dan seterusnya.
Dihimbau bagi pengguna jalan agar mematuhi rambu2 lalu lintas yang ada dan mengikuti petunjuk Petugas di lapangan.

Nikmatnya SunFresh Market Pasar Ikan Plus Langsung Santap Di Bali


Belanja ikan di pasar, sekaligus meminta ikan-ikan itu dibakar atau digoreng di tempat, lalu langsung disantap tak mudah ditemui di Bali. Coba datang di Pesanggaran, Denpasar. Kelompok nelayan Amertha Segara menggagas ide semacam itu. Mereka menggandeng restoran Akame untuk membuka pasar ikan setiap Ahad pagi. “Ini terobosan pemasaran ikan, nantinya akan kami buat tiap pagi,” kata Ketua Kelompok Made Wijaya, Ahad, 23 Juni 2013.

Pasar bertajuk “SunFresh Market” itu menyediakan aneka ikan segar serta produk laut lain. Pasar dibuat di kios khusus seluas 7×6 meter dengan pajangan menarik. Sanitasinya diatur agar tidak ada bau amis yang menyengat. “Konsepnya memang pasar modern yang segar dan bersih,” dia menjelaskan.

Meski memakai konsep modern, harga ikan sama dengan harga di pasar tradisional. Pembeli juga bisa langsung meminta Akame mengolahnya untuk disantap di restoran. “Jadi bisa langsung menikmati kuliner sambil merasakan hawa laut,” kata Wijaya.

Kelompok nelayan Amertha Segara beranggotakan 94 nelayan. Mereka terdiri dari nelayan Pesisir dan Tengeh. Hasil tangkapan terdiri dari berbagai jenis ikan seperti Kerapu, Jangki, dan Cakalang. Ada juga udang, cumi, dan kepiting. Jumlahnya sangat tergantung kondisi cuaca dan musim.

Kelompok ini juga bekerjasama dengan Akame dalam mensuplai kebutuhan restoran ikan segar itu. “Akame membeli semua hasil tangkapan setiap harinya,” kata Nyoman Widarsana, anggota kelompok nelayan. Dengan begitu, para nelayan tak lagi repot membawa hasil tangkapan ke pasar tradisional.

GM Akame, Ida bagus Agastya menyebut, kerjasama itu memberi keuntungan karena pasar ikan akan meramaikan restoran seluas 6 ha itu. “Pasar ikan akan kami arahkan agar bisa menjadi ikon pariwisata,” ujarnya.

Akame sedang merancang area itu bisa dimanfaatkan sebagai tempat hiburan keluarga. Fasilitas pendukungnya berupa pemancingan, aneka satwa, dan atraksi lain.

Satpam Bali Hyatt Hotel Tewas Dililit Ular Piton Yang Berkeliaran Disekitar Hotel


Seorang satpam di Bali Hyatt Hotel tewas akibat dicekik seekor ular piton sepanjang 4,5 meter. Kejadian mematikan itu terjadi pada Jumat, 27 Desember 2013, kemarin. Seperti dilansir Huffington Post, peristiwa itu disaksikan oleh karyawan hotel bintang lima tersebut.

Menurut Agung Bawa, Asisten Manajer Keamanan hotel, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WITA kemarin. Saat itu, korban yang diketahui bernama Ambar Arianto Mulyo menawarkan diri untuk menangkap seekor ular piton. Soalnya, ular itu kerap berkeliaran di sekitar hotel yang terletak di Pantai Sanur itu. Kebetulan hotel sedang dalam renovasi dan ditutup sampai 2015 sehingga tidak memerlukan pengamanan khusus.

Ambar sendiri akhirnya berhasil menangkap ular yang tidak berbisa itu. Petugas keamanan hotel itu pun hendak membawa ular tangkapannya dengan cara memegang bagian kepala dan badan hewan melata itu diletakkan di pundaknya. Naasnya, ular tersebut melawan dan melilit leher laki-laki berusia 59 tahun tersebut.

“Kejadiannya begitu cepat,” ujar Bawa yang juga menjadi saksi mata. Ambar pun langsung mati lemas akibat lilitan yang menjadi senjata utama si ular tersebut. Sejumlah orang yang saat itu berada di lokasi pun tak mampu berbuat banyak untuk menolong korban selain menelpon Polsek Denpasar Selatan. “Kami sedih karena tidak bisa menolongnya,” kata dia melanjutkan.

Polisi yang tiba di tempat kejadian juga tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawa Ambar. Korban pun sempat dilarikan ke RS Sanglah Denpasar untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tetap tidak dapat diselamatkan.

Adapun ular piton tersebut melarikan diri ke semak-semak yang berada di sekitar hotel. Polisi pun hingga kini masih mencari ular besar tersebut.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Denpasar Selatan Ajun Komisaris I Gusti Ngurah Yudistira menyatakan kasus itu kini dalam penanganan oleh polisi. Dia menyatakan korban tewas karena mati lemas akibat lilitan ular tersebut. Para wisatawan juga diperingatkan untuk waspada karena hingga kini ular piton itu masih berkeliaran.

15 Satpol PP Yang Mentaati Perintah Bupati Ngada Blokir Bandara Resmi Jadi Tersangka


Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) terus melakukan pengusutan dugaan pidana dalam kasus pemblokiran bandara Turelelo Soa oleh Bupati Ngada, Marianus Sae. Sampai saat ini, sudah 15 anggota Satpol PP yang ditetapkan sebagai tersangka. “Yang jadi tersangka anggota Satpol PP ada 15 orang. Komandannya juga diperiksa,” kata Kapolda NTT, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana, melalui sambungan telepon, Selasa (24/12/2013).

Yoga menjelaskan, mereka disangkakan karena telah memasuki runway bandara. Penyidik, jelas Yoga, menerapkan Undang-Undang No 1/2009 tentang Penerbangan. Yoga tidak merinci pasal yang menjerat belasan para anggota Satpol PP tersebut.

“Mereka ini yang memasuki runway,” kata Yoga.

Seperti yang diketahui, Marianus memerintahkan Satpol PP untuk memblokir bandara Turelelo Soa pada Sabtu (21/12) pagi karena tak mendapatkan tiket pesawat Merpati dengan rute Kupang-Ngada. Ia pun mengklaim kabupaten yang dipimpinnya terancam pinalti APBD sebesar 30 persen akibat keterlambatan membahas anggaran dengan DPRD.

Sebanyak 15 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menaati perintah Bupati Ngada Marianus Sae untuk memblokir Bandara Turelelo Soa, Nusa Tenggara Timur. Kini mereka malah menjadi tersangka karena tugas yang dilaksanakannya itu.

Lalu bagaimana reaksi Marianus ketika tahu anak buahnya jadi tersangka gara-gara taat padanya?

“Wah, nggak tahu saya, nggak tahu. Mungkin itu hanya ada di berita,” kata Marianus di ujung telepon, Rabu (25/12/2013).Lalu langkah apa yang akan diambil oleh Marianus menindaklanjuti anak buahnya yang kini dijadikan tersangka? “Nggak tahu, nggak tahu,” ucap Marianus secara repetitif sebelum menutup teleponnya.

Para personel Satpol PP itu sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda NTT. Pihak Kepolisian memang melakukan pengusutan dugaan pidana dalam kasus pemblokiran bandara Turelelo Soa pada Sabtu (22/12) lalu itu.”Yang jadi tersangka anggota Satpol PP ada 15 orang. Komandannya juga diperiksa,” kata Kapolda NTT, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana, melalui sambungan telepon, Selasa (24/12). Yoga menjelaskan, mereka disangkakan telah memasuki runway bandara. Penyidik, jelas Yoga, menerapkan Undang-Undang No 1/2009 tentang Penerbangan. Yoga tidak merinci pasal yang menjerat belasan para anggota Satpol PP tersebut.

Kapolda NTT Brigjen Pol Untung Yoga Ana memastikan kasus pemblokiran bandara di Ngada oleh Satpol PP tak didiamkan. Polres Ngada melakukan penyelidikan kasus itu. Blokir yang dilakukan Satpol PP atas perintah Bupati Marianus Sae karena tak dapat tiket Merpati.

“Polres Ngada sedang memproses kejadian tersebut,” kata Yoga saat dikonfirmasi detikcom, Senin (23/12/2013). Menurut dia, publik mesti bersabar. Pihak kepolisian dipastikan akan melakukan penyelidikan. “Kita tunggu perkembangan atas pengusutan tersebut,” jelasnya. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/12). Marinus baru saja menerima Dipa dari Gubernur NTT. Kemudian, dia bergegas pulang mendadak memesan tiket pesawat. Sabtu itu ada rapat paripurna pengesahan APBD di Ngada.

Tapi dengan alasan Merpati tak memberikan tiket, dia mengerahkan Satpol PP menutup bandara selama 2 jam. Pesawat Merpati itu pun kembali lagi terbang ke Kupang, tak mendarat.

Buka Tali Bra Wanita … Pelecehan Seksual Model Baru Di Kereta Api


Makin banyak saja tingkah laku para pelaku pelecehan seksual yang biasa dilakukan di angkutan umum di Jakarta. Dari yang menempelkan alat kelamin, hingga mencoba membuka bra wanita yang ada di dekatnya. Waspadalah!

Perilaku tidak menyenangkan itu dialami, Siska (bukan nama sebenarnya) ketika sedang di dalam kereta dari Rawa Buntu menuju Tanah Abang. Karena saat itu dia terlambat, gerbong khusus wanita telah penuh dan dia harus masuk gerbong laki-laki dan wanita.

“Awalnya aku tidak merasakan apa-apa dan dibelakangku ada cowo dengan membawa tas ranselnya. Tapi lama-lama saya merasakan ada orang yang berusaha melepas tali braku. Awalnya aku pikir hanya perasaanku saja yang ke ge-er an, aku geser sedikit untuk mencari sela, lama-lama kok makin berasa ada yang berusaha melepas tali braku,” ujar Siska Selasa (24/12/2013).

Siska menceritakan, saat itu juga dirinya memaki-maki pria tersebut. Dia juga sempat meminta si pria jahil itu turun dari stasiun sudimara.

“Saat di stasiun Sudimara aku suruh turun tapi engga bisa karena pintu sudah keburu di tutup. Karena saat itu banyak orang yang dukung untuk lapor aku akhirnya lapor,” jelas Siska.

Saat melapor, Siska ditemani saksi yang melihat kejadian. Saat itu, saksi tersebut mengira pria yang tidak bertanggung jawab itu ialah suaminya. Akhirnya Siska membuat laporan di stasiun Jurangmangu yang selanjutnya dilanjutkan di Polres Jakarta Selatan.

“Tapi yang saya dapat saat di kantor polisi ialah polisi tidak menemukan pasal apa yang akan dijatuhkan ke pelaku, karena di dalam pasal UU jika kalau sudah ada korban baru bisa dikenakan pasal dan hukuman, kalau baru percobaan tidak bisa dikenakan pasal,” jelas Siska.

“Padahal, saya ingin buat pelaku jera dengan harapan dia bisa di penjara sebulan. Tapi ternyata tidak bisa, Ternyata ini alasan mengapa banyak korban pelecehan di dalam angkutan tidak melaporkan kejadian tersebut,” imbuh Siska lagi.

Jalan Santai di Desa Budaya Kertalangu Bali


Selain wisata pantai, jalan santai juga pas dilakukan saat berkunjung ke Bali. Di Desa Budaya Kertalangu Denpasar, pengunjung dapat jalan santai sembari menikmati hamparan sawah dan budaya lokal Bali yang arif.

Desa Budaya Kertalangu, terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai No.88 X, Tohpati, Denpasar, Bali. Di sini kita bisa menikmati jogging trek dengan pemandangan sawah. Juga bisa menjadi lokasi hunting yang menarik bagi para fotografer.

img_20131219160236_52b2b62ce9bbe

Fenomean Cabe Cabean Di Kalangan Remaja Putri Jakarta


Cabe-cabean. Istilah ini tengah menjadi tren belakangan. Bukan merujuk pada apa pun, melainkan pada ABG putri berusia sekitar 13-16 tahun yang sering nongkong di arena balapan liar; dan menjadi sasaran pelampiasan nafsu para pelaku balap liar tersebut. Bahkan, konon, dalam beberapa kasus, cabe-cabean ini dijadikan taruhan, layaknya piala bergilir.

Fenomena cabe-cabean sendiri, disinyalir makin marak dari hari ke hari. Remaja putri yang kurang mendapatkan perhatian orang tua, butuh pengakuan eksistensi diri, dan salah memilih kawan bergaul, bisa-bisa terjerembab dalam dunia malam yang dicontoh dari film Fast & Furious I.

“Itu perubahan perilaku. Suatu bentuk kefrustasian remaja perempuan. Artinya pengawasan orangtua lepas, tanggung jawab diabaikan. Anak keluar sampai malam itu tindakan yang kurang pengawasan dari orang tua. Fungsi pengawasan lemah,” kata Aries Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA). Anak anak muda yang sering keluar malam ini juga merupakan bentuk pemanjaan orangtua terhadap anak karena dahulu orangtua tidak bisa keluar malam karena dilarang sekarang membebaskan anak-anak untuk keluar malam seperti yang mereka inginkan waktu masih remaja tetapi tidak bisa dilakukan

Para ‘cabe’ tidak sekadar datang dan menikmati ajang balap liar. Tetapi, sebagai ‘gula pemanis’ atau yang bikin suasana makin hot alias pedas. Dalam penelusuran disebutkan ada kalanya ‘cabe-cabean’ dijadikan sebagai taruhan layaknya piala bergilir. Dalam kasus tertentu, para pembalap liar membawa ‘cabe-cabean’ tersebut. Kemudian, sang pemenang berhak untuk memperoleh kepuasan seksual dari sang ‘cabe’. Dari sini sang ABG yang jadi ‘cabe’ ini merupakan kebanggaan karena dapat tidur dengan cowok berkelas juara sehingga semakin banyak tidur dengan pemenang maka semakin naik pula harga diri mereka karena mereka juga akan menjadi cewek pemenang dan juara.

KPAI (Komisi Perlindungan Anak) bukannya tidak tanggap. Melihat fenomena ‘cabe-cabean’ yang makin meresahkan, mereka mempertanyakan kembali program jam belajar masyarakat yang pernah didengungkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Bukan tanpa sebab. Rata-rata remaja putri yang menjadi ‘cabe’ ini adalah mereka yang duduk di bangku SMA atau SMK. Dengan mengoptimalkan jam belajar masyarakat, tentu diharapkan remaja, terutama remaja putri, tidak ‘memiliki kesempatan’ untuk bergabung ke komunitas yang sebenarnya merendahkan martabat mereka sendiri itu dan bukan menaikan martabat seperti yang digembar gemborkan dikalangan tersebut.

“Karena itu pemprov harus lebih maksimal dalam menerapkan jam wajib belajar supaya tidak ada siswa yang nongkrong tengah malam,” kata Ihsan, Ketua Satgas Perlindungan KPAI seperti dikutip JPNN.

Istilah ‘cabe-cabean’ sendiri, merupakan singkatan. ‘Cabe’ terbentuk dari frasa ‘cewek alay bisa diewek’.

Mobil Dengan Lampu Blitz dan Sirene Akan Ditilang Polisi


Anda pernah melihat mobil yang ramai dengan aksesori lampu blitz di mobilnya? Pemandangan ini tentunya sering dijumpai di jalan raya. Bagi Anda yang memasang lampu blitz pada mobil, dihimbau segera mencopotnya atau bila tidak, polisi akan menilang Anda.

“Kita juga akan menertibkan lampu-lampu pada kendaraan yang menyilaukan yang menyerupai lampu rotator atau blitz,” kata Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono, Kamis (12/12/2013).

Pada malam hari, lampu blitz yang terpasang pada kendaraan akan menyilaukan pandangan mata pengendara lain. Ini tentunya dapat membahayakan keselamatan pengendara lain. “Iya memang membahayakan keselamatan orang lain,” imbuh Hindarsono.

Ia menegaskan, penertiban pemasangan lampu blitz ini juga akan diterapkan pada pengendara motor gede (moge) atau motor cowok yang berkopling tidak hanya untuk mobil saja. Untuk pengendara motor, lampu blitz ini biasanya dipasang pada lampu rem. Sejumlah pengendara motor lainnya, menambahkan lampu blitz ini pada bagian depan motor, hingga ke stang.

Tidak hanya lampu blitz yang mengkerlap-kerlip, pemasangan lampu rem dengan lampu putih juga akan ditertibkan karena sama-sama membuat mata silau.

Anda tentu sering melihat mobil atau motor yang bukan peruntukannya, menggunakan lampu sinyal (rotator) dan sirine di jalan raya. Perilaku pengendara kendaraan pribadi yang memakai rotator dan sirine ini sering menjengkelkan karena kerap mendesak kendaraan lain dan terkesan arogan.

Selama Operasi Zebra yang digelar sejak tanggal 28 November hingga Rabu, 11 Desember 2013 kemarin, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan jajaran telah menindak 7 mobil pribadi yang menggunakan rotator. Kasubdit Penegakan Hukum (Gakum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hindarsono mengatakan, penindakan dilakukan di jalan umum hingga jalan tol.

“Kendaraan yang ditilang ada Pajero Sport, Nissan Grand Livina hingga Toyota Avanza,” ujar Hindarsono, Kamis (12/12/2013). Di Tol Wiyoto Wiyono, anggota Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) menilang mobil Jeep Pajero Sport. Selain itu, polisi juga menilang mobil minibus Grand Livina, di wilayah Jakarta Utara.

“Sidangnya tanggal 13 Desember 2013 di Pengadilan Negeri setempat di mana dia tertangkap melakukan pelanggarannya itu,” tuturnya. Mengacu pada Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22 Tahun 2009 pasal 59 ayat (5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:

A. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk mobil petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
B. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk mobil tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, dan jenazah; dan
C. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.

Pengendara yang melanggar ketentuan tersebut dapat di kenakan ketentuan pidana sesuai dengan Pasal 287 Ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 yang berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi Kendaraan yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f, atau Pasal 134 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Dua ratus lima puluh ribu rupiah).”

ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco Setelah Fikri Dengan Sperma Pada Kelaminnya


Rektor Institut Teknologi Nasional Malang Soeparno Djiwo mengatakan pihaknya membentuk tim untuk menelusuri kebenaran foto adegan pemerkosaan yang beredar di media sosial. Soeparno menyangkal terjadi pelecehan seksual dalam kegiatan Kemah Bakti Desa mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN pada Oktober lalu tersebut. “Ini sesuai hasil investigasi tim ITN yang meminta keterangan sejumlah pihak,” kata Soeparno melalui pesan singkat, Kamis, 12 Desember 2013.

Sebelumnya, beredar gambar adegan pemerkosaan berjemaah di tanah lapang. Satu mahasiswi ditindih dua pria yang bertelanjang dada. Gambar ini yang pertama beredar di media sosial yang kemudian membuka kasus kekerasan dalam kegiatan mahasiswa di ITN.

Namun, ia membenarkan bahwa ada tindakan di luar batas kewajaran, seperti pemberian air minum yang terbatas. “Ada indikasi kekerasan, tapi bukan pemukulan,” kata Soeparno. Namun, jika terbukti terjadi kekerasan yang menyebabkan Fikri tewas, pelaku akan dipecat. Saat ini sebanyak 53 panitia Kemah Bakti Desa telah diskors. Selain itu ketua jurusan dan sekretaris jurusan juga dicopot dari jabatannya.

Sementara, saat ini ITN masih berkeyakinan Fikri tewas bukan karena kekerasan fisik. Sesuai dengan visum luar, kata Soeparno, tak ditemukan tanda kekerasan pada sekujur tubuhnya.

Paman almarhum Fikri Dolasmantya Surya, Muhammad Nurhadi, mengaku kaget melihat jenazah keponakannya di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dua bulan lalu. Fikri meninggal dunia karena diduga menjadi korban aksi kekerasan dalam kegiatan pelonco mahasiswa Institut Teknologi Nasional, Malang, beberapa waktu lalu.

Nurhadi mengaku melihat mata almarhum berlumuran darah. Selain itu, keterangan yang tertuang dalam visum yang dikeluarkan kedokteran forensik RSSA Malang juga menyebutkan lidah almarhum menjulur tergigit, sedangkan kelaminnya mengeluarkan sperma.

Anehnya, “dokter forensik tak menemukan tanda kekerasan,” kata Nurhadi saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Arjosari, Kota Malang, Kamis, 12 Desember 2013. “Dokter pun menyimpulkan Fikri meninggal karena kelelahan,” kata Nurhadi. Keluarga tak memprotes, katanya, karena ITN pun menegaskan tak ada kekerasan selama Kemah Bakti Desa (KBD) di Gua Cina Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Oktober lalu.

Jenasah disemayamkan dan disalatkan di Yayasan Gotong Royong sebelum diberangkatkan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat. Usai pemakaman, Nurhadi menggaku menerima telepon dari teman Fikri sesama mahasiswa ITN Malang. Mereka menceritakan jika terjadi kekerasan selama kemah. Sejak saat itu, keluarga korban menuntut pertanggungjawaban ITN Malang atas dugaan kekerasan selama kemah. Namun, sampai saat ini tak ada tindaklanjut dari manajemen ITN. Orang tua korban, Muchsin dan Khusnul Fikhiyah, semakin yakin anaknya menjadi korban kekerasan setelah muncul pemberitaan di media massa. “Kakak saya menuntut kasus ini diungkap,” katanya.

Fikri, mahasiswa Jurusan Planologi ITN angkatan 2013, tewas setelah mengikuti orientasi Kemah Bakti Desa yang dilaksanakan di Gua Cina Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Dugaan sementara, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun, rekan dan keluarga Fikri menduga almarhum meninggal akibat tindak kekerasan.

Paman almarhum Fikri Dolasmantya Surya, Muhammad Nurhadi, melihat langsung jenazah di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dua bulan lalu. Dia kaget melihat bola mata sebelah kanan berlumuran darah, bahkan berceceran mengotori pakaian. “Saya curiga, tapi ITN menjelaskan penyebab kematian karena kelelahan,” katanya saat ditemui Tempo di rumahnya, Kelurahan Arjosari, Kota Malang, Kamis, 12 Desember 2013.

Selain itu, keterangan yang tertuang dalam visum yang dikeluarkan kedokteran forensik RSSA Malang menyebutkan fakta tambahan, yakni lidah menjulur tergigit, sedangkan kelaminnya mengeluarkan sperma. Namun, dokter forensik tak menemukan tanda kekerasan di sekujur tubuhnya.

“Dokter pun menyimpulkan Fikri meninggal karena kelelahan,” katanya. Keluarga tak memprotes, katanya, karena ITN pun menegaskan tak ada kekerasan selama Kemah Bakti Desa (KBD) di Gua Cina Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Oktober lalu.

Jenasah disemayamkan dan disalatkan di Yayasan Gotong Royong sebelum diberangkatkan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat. Usai pemakaman, Nurhadi menggaku menerima telepon dari teman Fikri sesama mahasiswa pelonco ITN Malang. Mereka menceritakan jika terjadi kekerasan selama kemah.

Sejak saat itu, keluarga korban menuntut pertanggungjawaban ITN Malang atas dugaan kekerasan selama kemah. Namun, sampai saat ini tak ada tindaklanjut dari manajemen ITN. Orang tua korban, Muchsin dan Khusnul Fikhiyah semakin yakin anaknya menjadi korban kekerasan setelah muncul pemberitaan di media massa. “Kakak saya menuntut kasus ini diungkap,” katanya.

Fikri, mahasiswa Jurusan Planologi ITN angkatan 2013, tewas setelah mengikuti orientasi Kemah Bakti Desa yang dilaksanakan di Gua Cina Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Dugaan sementara, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun, rekan dan keluarga Fikri menduga almarhum meninggal akibat tindak kekerasan.