Aksi arogan di jalanan kembali terekam kamera. Kali ini, seorang pria berkaos ‘Paspampres’ mengamuk setelah cekcok dengan sopir taksi. Dia tak terima ditegur saat belok.
Insiden ini disaksikan langsung oleh Iwan sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (26/7/2013). Kala itu dia menumpang taksi dari Stasiun Tanah Abang hendak menuju kantor PLN. Setelah melewati bundaran air mancur dan patung MH Thamrin, taksi hampir menabrak sepeda motor yang hendak memotong ke Jl Sabang, yang sebenarnya dilarang belok.
Sang sopir taksi komplain kepada pemotor tersebut. Tapi rupanya, si biker tak terima. Dia turun dari tunggangannya, lalu menghardik sopir taksi. “Emang dilarang belok di situ?” cetus si pemotor seperti ditirukan Iwan. Mungkin karena merasa tidak ada tulisan bahwa Paspampres dilarang belok.
Tak hanya mengumpat, pria berkaos biru dengan label bertuliskan Paspampres di dada kiri itu juga sempat menendang sopir taksi, tapi hanya mengenai jendela. Bahkan, menurut Iwan, ada pisau dapur yang dikeluarkan dari tas ransel. Pisau itu sempat diacungkan ke sang sopir.
“Apa Anda mau bunuh dia?” teriak Iwan kepada pria tersebut. Iwan kemudian berinisiatif memotret pemotor. Namun beberapa kali gagal. Perhatian si ‘Paspampres’ pun berubah. Kali ini, karyawan swasta itu yang jadi sasaran.
“Apa kamu foto-foto! Hapus!” teriak sang pemotor sambil menghampiri Iwan.
Tak mau fotonya dihapus, Iwan pun berlari ke arah Gedung Perpustakaan Nasional. Sempat dikejar 50 meter, biker itu akhirnya kembali ke motornya. Taksi menjemput Iwan kembali. Ternyata, saat tiba di Jl Ridwan Rais, motor yang dikemudikan ‘Paspampres’ itu kembali mengejar. Teriakan ancaman dan umpatan terdengar, namun Iwan dan sopir taksi tak mau membuka jendela.
Cerita berakhir, saat Iwan dan sopir taksi akhirnya memutuskan untuk belok ke kantor Kostrad. Si pemotor tak mau menyusul. Iwan menceritakan pada petugas POM di lokasi tersebut soal insiden yang baru dialaminya. Foto si biker pun diserahkan. “Akhirnya saya bisa ke Ridwan rais. Pengejar sudah menghilang. Tak ada nama di bajunya, cuma badge Paspampres saja,” imbuhnya.
Seorang pria berkaos Paspampres mengacungkan pisau setelah terlibat cekcok dengan sopir taksi di kawasan Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Pihak Paspampres membenarkan pria itu adalah anggotanya. “Betul, yang bersangkutan sudah menjalani pemeriksaan,” ujar Asisten Intelijen Paspampres Kolonel Edmil Nurjamil saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (27/7/2013).
Pria itu adalah Koptu Iwan Sasabone yang sehari-hari bertugas mengawal Wapres Boediono. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (26/7) dan berlangsung sekitar 15-20 menit. Edmil mengatakan awalnya Koptu Iwan keluar dari messnya di Tanah Abang menuju kantor Wapres. Kemudian di depan IRTI Monas, Iwan menghentikan sepeda motornya di sisi kanan jalan untuk menerima telpon.
“Kemudian sopir taksi ini mepet motornya, menghardik dan memanggil. Si Iwan tidak tahu salahnya apa, sopir taksi merasa terganggu dan marah, kemudian dipanggil disamperin, agak sedikit emosi, itu awal mula jadi cekcok,” papar Edmil.
Karena kesal, Iwan sempat menendang sopir taksi tersebut namun tidak kena. Iwan juga sempat mengeluarkan pisau untuk menakut-nakuti si sopir taksi. “Ada penumpang di dalam taksi foto-foto, diingatkan oleh Iwan, karena foto itu, Iwan beralih dan berusaha menghapus foto itu. Karena dia lari tidak dapat, dikejar masuk Garnisun. Iwan kembali melanjutkan tugas,” jelasnya.