Profile Facebook dan Pribadi Fransiska Anastasya Oktaviany


Fransiska Anastasya, pria yang telah menjadi istri dan menipu Umar mengaku sebagai pramugari dan bekerja di Bandara Soekarno Hatta. Pengakuan ini ditulisnya melalui akun jejaring sosial Facebook.

Anatasya Oktaviany nama akunnya di facebook menyebutkan profesinya itu. Belakangan, dalam salah satu dinding Facebook, ia mengaku pramugari pesawat kepresidenan.

Seperti yang terlihat dalam statusnya di akun facebook, 1 Oktober 2010 pukul 9.15 WIB.
Ia menulis di dinding pesan. “Menung9u kedatangan Pak SBY &ISTRI,serta roMboNgan nich..suatU kbAng9aAn mNjdi pRamugari di pesawat dtumpangI pRESIDen.

Tiga jam setelah tulisan dinding dibuat tak urung mendapatkan komentar dari salah seorang temannya ataupun disukai.

Di bagian lain, ia juga mengaku mendapatkan tugas sebagai pramugari Sriwijaya Air.

“Ru mzk krja lg,,mantap pesawat di airport bnyak bngt,dwuch mana dpet bgian di pesawat srwijaya yg pRamugari’a ber4 lg..trmsuk gw.hehe.. slamat dtng bpak n ibu.bismilah sblm brngkat. Menung9u pRsiapan lepas lndas.. Doakan saya ya..mdah2 pnumpang’a baik gx
galax.hahaha,” tulisnya dalam dinding tertanggal 27 September 2010 jam 8:36 yang dikirim melalui Web Seluler.

Fransiska Anastasya Octaviany (Icha) alias Rahmat harus dijebloskan ke sel tahanan setelah memalsukan identitasnya agar bisa menikah dengan M. Umar. Aksi penipuan baru diketahui setelah enam bulan pernikahan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Umar warga Jati Asih melapor ke Mapolsek Jatiasih Bekasi Jawa Barat pada Rabu (30/3/2011) lalu. Umar melaporkan istrinya yang bernama samaran Fransiska Anastasya. Istrinya itu ternyata laki-laki yang bernama asli Rahmat Sulistio. rahmat Sulistio pun sudah ditangkap hari itu juga.

Kapolsek Jatiasih AKP Karosekali mengatakan selama berumah tangga tersangka berprilaku layaknya seorang perempuan dan istri yang baik. Rahmat alias Fransiska ini selalu menggunakan jilbab dan pakaian lengkap wanita. “Bahkan untuk meyakinkan korban, pelaku selalu menggunakan pakaian tertutup untuk menyembunyikan bagian fisik tertentu,” katanya.

Menurut Kapolsek, selama enam bulan berumah tangga, Umar dan Rahmat melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan cara dilakukan pada malam hari dan lampu dimatikan total.

Rahmat alias Fransiska menolak berhubungan intim dengan posisi terlentang dengan alasan mengalami gangguan pencernaan.

Keberhasilan Rahmat Sulistiyo alias Fransiska Anastasya Oktaviany alias Icha, memperdaya Muhammad Umar, selama enam bulan menjadi istrinya, tidak terjadi begitu saja. Kuat dugaan Rahmat memiliki ilmu hipnotis.

Ketua RT 001 RW 002, Kampung Bojong, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Aku menuturkan, dirinya mendapat kabar bahwa pelaku mempunyai ilmu hipnotis. Sesaat sebelum melakukan hubungan intim, Icha selalu mengusap wajah Umar, sehingga dia pun urung menyalurkan hasrat biologisnya.

“Setelah wajahnya diusap pelaku, maka korban tidak berkutik lagi. Umar tidak bisa memegang-megang tubuh pelaku,” ungkap Muhammad Aku seperti dilansir Okezone, Sabtu (2/4).

Seperti diberitakan Surya sebelumnya, Muhamad Umar melaporkan pasangannya yang baru dinikahi enam bulan lalu itu ke polisi. Karyawan sebuah pabrik fiberglass di Ciluengsi, Kabupaten Bogor tersebut merasa tertipu, karena sosok berjilbab yang telah hidup serumah dengannya selama setengah tahun itu ternyata laki-laki tulen.

Aku menjelaskan, selain diduga punya ilmu hipnotis, penyamaran Icha berhasil menipu Umar karena pakaian yang dia kenakan. Selain memakai jilbab, dia juga mengenakan pakaian layaknya wanita lainnya.

Hal ini dibenarkan Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali. Disebutkan Darmawan, Icha selalu berpakaian wanita layaknya waria dari Taman Lawang. Pria yang kini menjadi tersangka itu juga tidak mengubah bentuk fisiknya seperti wanita yang memiliki payudara.

“Dia tidak mengubah fisiknya, tapi memakai bra dan pakaian wanita lainnya,” kata Kapolsek, Jumat (1/4) malam.

Untuk mengorek lebih dalam tentang siapa sesungguhnya sosok Rahmat alias Icha, Polsek Jatiasih berencana mendatangkan psikiater. Mereka akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

“Kami akan memeriksa kejiwaan pelaku yang diduga mempunyai kelainan. Kami akan kosultasikan itu dengan pskiater,” kata Dermawan.

Di hadapan penyidik, Rahmat yang kini masih mendekam di sel tahanan mapolsek itu, mengaku awalnya hanya iseng. Namun, karena sudah terjepit, dia pun melanjutkannya. Bahkan, dalam kesehariannya, pria ini mengaku sebagai ibu rumah tangga.

Sementara itu, pihak keluarga dan pengurus RT, tempat Rahmat tinggal, mengaku belum tahu bahwa yang bersangkutan sudah menikah di Bekasi, Jawa Barat. “Orangtuanya saja tidak tahu kalau dia sudah menikah, apalagi saya,” ujar Suhadi, Ketua RT 012, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Rahmat Sulistiyo adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Di lingkungan tinggalnya, di Pasar Rebo, dia biasa dipanggil Tyo. Dalam kesehariannya, Tyo dikenal sebagai lelaki tulen, badannya tegap dan memiliki kulit putih bersih.

“Ya dia sehari-hari kayak laki. Emang dia orangnya bersih, putih. Kalau kemayu, saya rasa tidak,” ucap Suhadi.

Tyo alias Rahmat dikenal ramah dan sopan di lingkungan di RT 012 RW 02 Jalan Kenanga, Pasar Rebo. Namun, dia harus berurusan dengan polisi karena telah menipu Muhammad Umar. Tio menyamar sebagai perempuan dan sempat menikah dengan Umar selama enam bulan.

Pernah Pacaran

Informasi yang diperoleh dari beberapa teman sekolahnya menyebutkan, Rahmat dikenal supel. Dia pun pernah menjalin asmara dengan seorang gadis.

“Dia pernah curhat dengan saya tentang pacarnya. Tapi tidak lama mereka berhubungan kemudian putus,” ujar Pangestu Rizki, salah satu teman Rahmat.

Semasa sekolah, Rahmat dikenal sebagai sosok humoris. Perilakunya biasa-biasa saja. Teman-temannya tidak melihat ada keanehan dalam keseharian Rahmat. “Dia itu orangnya asyik kok, suka bercanda, dan nggak aneh-aneh tingkah lakunya,” tuturnya.

Saat ditanya, dulu Rahmat sekolah di mana? Rizki tidak bersedia menyebutkan. Dia hanya mengaku sudah lama tidak bertemu Rahmat. “Ah..saya takut, nggak mau nyebutin sekolah, nanti jadi masalah lagi. Saya sudah tidak ketemu dia lama sekali, kan dia kerja di luar, kos lagi, setahu saya dia kerja di Bekasi,” ungkapnya.

Sementara itu, terjadinya pernikahan sejenis di Bekasi ini membuat pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) curiga ada yang tak beres. Maklum, sebelum prosesi akad nikah ada prosedur pemeriksaan administratif yang harus dilalui di bawah pemeriksaan petugas Kantor Urusan Agama (KUA).

“Iya, biasanya memang ada pemeriksaan administratif,” ujar Dr H Asrorun Niam Sholeh, Sekretaris Komisi Fatwa MUI.

Sebelum prosesi pernikahan, petugas dari KUA biasanya memeriksa kebenaran dokumen administratif yang telah disetorkan dengan fakta di lapangan, terutama menyangkut kelengkapan rukun nikah, di antaranya, kedua mempelai, wali, dan saksi.

Begitu pula dengan keterangan domisili, usia, pendidikan, serta status kedua mempelai. “Dari segi agama jelas tidak sah, karena rukun perkawinan harus ada mempelai laki-laki dan perempuan,” ujarnya.

Adapun terkait administrasi pernikahan antara Umar dengan Rahmat yang telah tercatat di Kantor Urusan Agama, kata Asrorun, harus segera diurus. “Dari segi hukum (positif) ini bisa dikategorikan penipuan. Kasus semacam ini sangat jarang,” lanjutnya.

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang lain, Ali Mustafa, berpendapat, pernikahan Umar dan Rahmat tergolong fasid atau rusak. Karena itu, KUA Jatiasih, tempat keduanya tercatat sebagai suami istri, harus mencabut buku nikah keduanya.

“Kalau secara hukum Islam itu kan sudah fasid, jadi pernikahan itu sudah rusak, harus dipisahkan. Surat-suratnya harus dicabut,” katanya.

Ali mengatakan, setelah surat nikah dicabut, keduanya akan berstatus sebagai single. “Bukan duda dan bukan janda. Statusnya belum pernah menikah,” katanya dilansir detik.com.

Ali yang juga adalah Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan, fasid sebenarnya mirip dengan batal. Namun, hukum fasid itu untuk suatu hal yang sebelum peristiwa itu terjadi, si pelaku tidak mengetahuinya. Dia mengatakan, pernikahan Icha dan Umar juga diwarnai pelanggaran lainnya. Pelanggaran itu yakni tidak adanya wali.

Untuk mengingatkan kembali, kisah pernikahan sesama jenis antara Umar dan Rahmat bermula dari perkenalan Umar dengan seseorang yang mengaku bernama Fransiska Anastasya Oktaviany di situs jejaring sosial Facebook. Hubungan mereka lantas berlanjut dengan pertemuan di dunia nyata.

Keduanya pun lantas memutuskan menjalin hubungan lebih serius. Umar akhirnya memutuskan menikahi Fransiska enam bulan lalu. Perayaan pernikahan pun dilangsungkan di rumah mempelai pria dengan dihadiri wali yang mengaku orangtua mempelai wanita.

Ketua RT tempat Umar tinggal, Muhammad Aku, menceritakan, pernikahan antara Umar dan Rahmat alias Icha, berlangsung meriah. Keluarga Umar, begitu pun tetangga lainnya, semula percaya bahwa Icha adalah perempuan tulen.

Apalagi kedatangan Icha ke rumah Umar diantar Soepriyono dan Wagirah yang mengaku sebagai orangtua kandung Icha.

Selain kagum pada kecantikan dan pembawaan Icha, warga juga sempat dibuat kagum dengan datangnya kiriman satu rangkaian karangan bunga tanda ucapan selamat atas pernikahan kedua mempelai itu. Pada papan karangan bunga itu tertulis atas nama “Susilo Bambang Yudhoyono dan PT Sriwijaya Airlines”.

Warga beranggapan rangkaian bunga itu adalah asli kiriman langsung dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. “Warga di sini percaya itu kiriman dari Presiden SBY. Apalagi Icha selama ini mengaku bekerja sebagai pramugari. Pembawaan dia awalnya juga ramah pada tetangga sekitar, termasuk pada anak-anak kecil,” kata Aku, kemarin.

Supardi (45), seorang tetangga lainnya, mengatakan, usai pernikahan, Icha jarang berada di rumah. Saat Umar bekerja di sebuah perusahaan fiberglas di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Icha pun juga pergi bekerja sebagai pramugari.

“Makanya warga kampung sini kesel banget begitu tahu bahwa dia ternyata aslinya seorang laki-laki,” tuturnya.

Rabu (30/3) malam, ratusan warga kampung Bojongsari mendatangi rumah Umar setelah diketahui bahwa Icha memalsukan surat keterangan yang menyebut dirinya seorang perempuan. Surat bertanda tangan dr Annita dan Klinik Maharani Medika itu ternyata dibantah pengelola klinik.

Warga mendesak Icha dengan menyodorkan surat pernyataan bahwa dirinya merupakan seorang laki-laki. Namun, Icha tak juga bersedia menandatangani surat pernyataan itu.

Warga yang mulai kesal akhirnya menemukan selembar KTP dan kartu ATM atas nama Rahmat Sulistiyo saat menggeledah bagasi motor milik Icha. KTP tersebut beralamat di Jalan Kenanga RT 12/2, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Dari KTP dan ATM mencurigakan itulah, warga berani membuka paksa kerudung yang selama ini menutupi jatidiri Icha. “Saat kerudung dibuka, ternyata rambutnya pendek. Warga tambah yakin kalau dia memang laki-laki,” kata Aku.

Berita Pernikahannya Dengan Muhamaad Umar Lihat Di : Muhammad Umar Warga Jatiasih Bekasi Tertipu 6 Bulan Menikahi Istri Yang Ternyata Pria – Setiap Adegan Intim Lampu Dimatikan dan Selalu Dari Belakang

2 thoughts on “Profile Facebook dan Pribadi Fransiska Anastasya Oktaviany

Leave a comment